London, 17 Nov. (CNA) National Taiwan University (NTU) dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) termasuk dalam 100 universitas teratas yang lulusannya paling siap kerja, menurut Global Employability University Ranking and Survey (GEURS) 2025 yang dirilis Kamis (14/11) waktu Inggris.
Dalam peringkat tersebut, yang disusun perusahaan konsultasi sumber daya manusia berbasis di Perancis Emerging, NTU berada di peringkat 79, NTUST di peringkat 82, dan National Tsing Hua University (NTHU) di peringkat 189.
Universitas Indonesia menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang masuk dalam daftar yang mencantumkan 250 universitas teratas tersebut, dengan menduduki peringkat 248, turun 2 peringkat dari tahun lalu.
Sementara itu, NTU naik satu peringkat dari tahun lalu, sementara NTUST dan NTHU masing-masing naik 4 dan 11 peringkat.
Universitas teratas dalam peringkat global adalah Massachusetts Institute of Technology, California Institute of Technology, Stanford University, dan Harvard University, keempatnya berlokasi di AS.
Di tempat kelima ada University of Cambridge di Inggris, diikuti Princeton University di AS dan University of Oxford di Inggris.
University of Tokyo di Jepang berada di tempat kedelapan, menjadikannya universitas dengan peringkat tertinggi di Asia, diikuti National University of Singapore, Peking University dan Tsinghua University di Tiongkok, dan Hong Kong University of Science and Technology.
Di antara universitas-universitas di Asia, NTU, NTUST dan NTHU masing-masing berada di peringkat 18, 19 dan 40.
Pendiri bersama sekaligus Presiden Emerging, Sandrine Belloc, mengatakan kepada CNA bahwa kinerja Taiwan sangat mengesankan, mengingat ukurannya.
Namun, meskipun universitas-universitas Taiwan mendapat skor tinggi dalam keterampilan alumni dan kinerja akademik, citra global mereka agak samar dan tidak mencolok, kata Belloc.
Untuk lebih menonjol dan meningkatkan kelayakan kerja dan kedudukan alumni mereka, universitas-universitas Taiwan harus memahami pentingnya kolaborasi dengan perusahaan, katanya.
Pengetahuan dan keterampilan profesional yang dibutuhkan di tempat kerja dapat ditingkatkan dengan kolaborasi dengan perusahaan untuk mengembangkan pembelajaran berpusat pada pekerjaan, memperbarui kurikulum sesuai dengan perubahan industri, menciptakan staf pengajar dengan pengalaman empiris, dan menerapkan program magang wajib, kata Belloc.
Didirikan pada tahun 2010, GEURS disusun oleh para pemberi kerja yang memberikan suara pada lebih dari 1.000 universitas di seluruh dunia, dengan maksimal sepuluh suara masing-masing. Dalam survei 2025, total 13.240 manajer dari 33 negara memberikan 129.126 suara, menurut situs web Emerging.
Selesai/ML