Taipei, 14 Nov. (CNA) Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Childcare Policy Alliance pada Kamis (14/11) meminta pemerintah untuk mendirikan layanan penitipan anak yang terjangkau dan sistem cuti untuk orang tua yang lebih fleksibel untuk membantu meningkatkan tingkat kelahiran rendah di Taiwan.
NGO tersebut mengatakan bahwa penelitian dari berbagai negara menunjukkan kunci untuk meningkatkan tingkat kelahiran adalah "Mendukung perempuan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga."
Huang Chiao-ling (黃喬鈴), juru bicara NGO tersebut, berpendapat bahwa kebijakan yang "Benar" untuk mencapai hal ini adalah dengan memperluas layanan penitipan anak yang terjangkau untuk anak-anak berusia 0-12 tahun, serta mendirikan sistem cuti bagi orang tua yang fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk mengambil waktu libur dalam satuan jam atau hari.
Ia menyatakan bahwa beberapa studi dari luar negeri telah menunjukkan bahwa kebijakan terakhir ini dapat menyebabkan lebih banyak pria yang berpartisipasi dalam perawatan anak.
Pemerintah perlu menghancurkan stereotip pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan mendukung "Penghasilan ganda, perawatan anak ganda" untuk mendorong lebih banyak pasangan muda untuk memiliki anak.
NGO tersebut mengatakan bahwa pemerintah gagal melakukan ini dengan tetap berpegang pada kebijakannya, termasuk mendistribusikan tunjangan penitipan anak dalam bentuknya saat ini, memperpanjang cuti orang tua dan berfokus pada perempuan yang kembali masuk ke dunia kerja, yang menurutnya kurang efektif.
Huang mengatakan bahwa tunjangan penitipan anak tidak cukup untuk menutupi biaya perawatan anak jangka panjang, merugikan perkembangan anak dan sering kali menyebabkan perempuan keluar dari dunia kerja.
Selain itu, dalam sistem cuti orang tua saat ini, blok waktu minimum yang dapat diminta adalah 30 hari, yang menurut Huang terlalu kaku dan tidak membantu orang tua yang mungkin membutuhkan cuti secara lebih fleksibel.
Huang juga berpendapat bahwa promosi pemerintah tentang perempuan "Kembali" ke dunia kerja adalah bukti bahwa sistem saat ini gagal mendukung perempuan untuk tetap bekerja.
Ia mengatakan bahwa anggaran pemerintah harus dihabiskan untuk kebijakan yang lebih efektif dan berpendapat bahwa kebijakan seperti, "Kembali ke keluarga untuk perawatan anak" dan "Perempuan kembali masuk ke dunia kerja," hanya memaksa perempuan untuk berhenti dari pekerjaannya.
Sekretaris Jenderal Awakening Foundation Chyn Yu-rung (覃玉蓉), mengungkapkan pandangan serupa, mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya terus mendistribusikan uang kepada orang tua.
Sebaliknya, pemerintah harus mempertimbangkan masalah apa yang dihadapi oleh orang tua dan merancang kebijakan lintas departemen untuk mengatasi kebutuhan perawatan anak dalam keluarga, tambahnya.
Selesai/ ML