Taipei, 28 Okt. (CNA) Tiga tokoh utama yang terlibat dalam skema kontroversial impor telur untuk mengatasi kekurangan dalam negeri pada tahun 2022 dibebaskan tanpa jaminan setelah menjalani pemeriksaan oleh kejaksaan.
Ketiga orang yang diperiksa dan dianggap sebagai calon terdakwa dalam kasus ini adalah mantan kepala pertanian Chen Chi-chung (陳吉仲), kepala pertanian saat ini Chen Chun-chi (陳駿季), dan mantan Presiden National Animal Industry Foundation (NAIF) Lin Tsung-hsien (林聰賢).
Kejaksaan tidak menyebutkan alasan khusus mengapa kedua Chen diduga melanggar Undang-Undang Anti-Korupsi, meskipun Chen Chi-chung menjabat pada tahun 2022 ketika tindakan ilegal tersebut diduga terjadi.
Kasus ini bermula pada tahun 2022 saat Taiwan mengalami kekurangan telur, sehingga Dewan Pertanian (COA) kala itu—sekarang Kementerian Pertanian—memutuskan untuk mengimpor telur dari luar negeri.
Menurut laporan oleh Kontrol Yuan, pengawas pemerintah Taiwan, NAIF ditipu lebih dari NT$100 juta (Rp49,03 milyar) setelah dipercayakan oleh COA pada tahun 2022 untuk menangani masalah pasokan telur darurat dan rencana penyesuaian produksi dan pemasaran terkait.
Salah satu negara asal impor telur adalah Jepang, dan NAIF menunjuk Wu Yu-fei (吳諭非), perwakilan perusahaan makanan yang memiliki pengalaman dagang dengan Jepang, untuk mengkoordinasikan pembelian tersebut.
Wu awalnya menunjuk Brilliance Biotechnology sebagai importir, namun kemudian ibunya, Chin Yu-chiao (秦語喬), mendirikan Ultra Source untuk menangani impor tersebut, kata Kontrol Yuan.
Sebagai hasilnya, NAIF mengontrak Brilliance Biotechnology untuk impor telur dari Jepang dari Maret hingga Mei 2022 dan membeli lebih dari 25 juta telur dari Ultra Source antara Agustus hingga November yang telah disimpan oleh perusahaan tersebut setelah diimpor dari Jepang, menurut Kontrol Yuan.
Kontrol Yuan mengatakan NAIF membeli telur dari Ultra Source sebelum perusahaan tersebut resmi terdaftar, dan menuduh NAIF lalai memeriksa kualitas serta kuantitas telur yang diimpor saat pengiriman, hanya mengisi dokumen kinerja kontrak secara retrospektif.
Dalam laporan Kontrol Yuan yang juga dikutip kejaksaan, menemukan bahwa Ultra Source berulang kali memalsukan harga dan menggelembungkan biaya impor untuk menipu NAIF yang dibiayai pemerintah sebesar NT$100 juta.
Ketika kasus ini terungkap, pilihan untuk menggunakan Ultra Source mendapat sorotan khusus karena perusahaan tersebut tidak memiliki rekam jejak impor telur sebelumnya dan hanya memiliki modal terdaftar NT$500.000.
Pada September, Kantor Kejaksaan Distrik Taipei bekerja sama dengan unit penyelidikan lainnya menggerebek 14 lokasi dan memanggil delapan individu dan tiga saksi lainnya untuk diperiksa.
Setelah pemeriksaan, Lin I-lung (林宜龍), kepala Brilliance Biotechnology, Wu Chun-ta (吳俊達), mantan spesialis di yayasan tersebut, dan Lin Chang-hsien (林昌憲), karyawan Brilliance Biotechnology, dibebaskan dengan jaminan masing-masing NT$1 juta, NT$500.000, dan NT$300.000.
Kejaksaan juga berusaha memanggil Wu Yu-fei untuk diperiksa, tetapi ia belum memenuhi panggilan karena berada di Jepang.
Selesai/ ML