Taipei, 25 Okt. (CNA) Kepala Dewan Pengembangan Nasional (NDC) Liu Chin-ching (劉鏡清) mengatakan pada Kamis (24/10) bahwa penurunan tingkat kelahiran di Taiwan sulit untuk dibalikkan, seperti halnya di banyak negara maju.
Dalam laporannya kepada Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan), Liu mencatat dua masalah yang dihadapi para pemuda Taiwan yang mencegah mereka memiliki anak. Pertama adalah kesulitan menemukan pasangan, kedua adalah beban merawat orang tua mereka di usia tua.
Di Taiwan, sebagian besar anak lahir dari pasangan yang sudah menikah (96,25 persen pada 2023), yang berarti orang Taiwan biasanya menikah sebelum memiliki anak, tidak seperti masyarakat Barat, Liu menjelaskan lebih lanjut.
Akibatnya, pemerintah Taiwan perlu memberikan bantuan lebih besar untuk perawatan anak, membantu pasangan yang menikah mendapatkan perumahan lebih awal atau lebih mudah, dan meringankan beban pada pemuda yang merawat orang tua mereka, katanya.
Menanggapi pertanyaan anggota Parlemen tentang kegagalan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kelahiran, Liu mengatakan bahwa selama 16 tahun terakhir Presiden Ma Ying-jeou (馬英九) dan Tsai Ing-wen (蔡英文) mengakui masalah populasi adalah krisis keamanan negara yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Menurut data Departemen Registrasi Rumah Tangga Kementerian Dalam Negeri, tingkat kelahiran total untuk wanita berusia 15-49 tahun terus menurun dari 1,06 persen pada 2018 menjadi 0,865 persen pada 2023.
NDC sedang bekerja untuk mengoptimalkan program terkait, tetapi akan membutuhkan anggaran sekitar NT$50 miliar (US$1,56 miliar) untuk efektif. Selain itu, untuk seperangkat langkah yang lebih komprehensif, anggaran perlu ditingkatkan menjadi NT$100 miliar setiap tahun, tambah Liu.
Namun, karena saat ini tidak ada anggaran tetap untuk program NDC untuk meningkatkan tingkat kelahiran, Liu mengungkapkan harapannya agar pemerintah akan merancang anggaran khusus.
Masalah populasi ini serius dan akan berdampak pada pajak masa depan, konsumsi, dan tenaga kerja, kata Liu.
Mengenai perekrutan pekerja, NDC menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu perusahaan di industri kunci merekrut talenta dengan menargetkan individu di luar negeri, pengembara digital, mahasiswa asing, dan siapa saja yang memiliki koneksi dengan Taiwan, tambah Liu.
Pemerintah juga sedang bekerja untuk merevisi Undang-Undang tentang Perekrutan dan Pekerjaan Profesional Asing untuk dapat lebih membuka jalan bagi SDM asing.
NDC merilis laporan populasi dua tahunan "Proyeksi Populasi untuk Republik Tiongkok (Taiwan): 2024-2070" seminggu sebelumnya.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa populasi Taiwan, yang telah menurun setiap tahun sejak 2020, akan turun dari 23,4 juta pada 2024 menjadi 14,97 juta pada 2070, dengan populasi muda menurun 1,71 juta, populasi usia kerja berkurang 9,2 juta, dan populasi lanjut usia meningkat 2,48 juta.
Selesai/IF