Taipei, 27 Okt. (CNA) Direktorat Jenderal Makanan dan Obat-obatan Taiwan (TFDA) baru-baru ini mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memeriksa label permen Halloween untuk alergen potensial saat trick-or-treating untuk merayakan Halloween pada 31 Oktober.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan regulasi pelabelan alergen untuk makanan kemasan. Aturan ini mewajibkan produk yang mengandung salah satu dari 11 bahan pemicu alergi untuk mencantumkan peringatan jelas dalam bahasa Mandarin pada kemasan luar, ujar Shiau Huei-wen (蕭惠文), Wakil Direktur Divisi Keamanan Pangan TFDA, dalam konferensi pers.
11 bahan tersebut termasuk krustasea, wijen, susu, susu kambing, ikan, mangga, telur, biji-bijian yang mengandung gluten, kacang tanah, kacang, dan kedelai, kata Shiau.
Jika produk makanan menggunakan aditif sulfat dalam produksinya dan memiliki residu dioksida belerang melebihi 10 miligram per kilogram, itu juga harus memiliki label alergen, tambahnya.
Ketika diminta memberikan saran bagi konsumen yang tidak memahami bahasa Mandarin, Wakil Direktur Jenderal TFDA Lin Chin-fu (林金富) menyatakan bahwa semua makanan kemasan yang diproduksi di Taiwan, termasuk makanan ringan, wajib memiliki label dalam bahasa Mandarin.
Produk impor dapat mempertahankan label asli dalam bahasa asing, namun tetap diwajibkan mencantumkan label berbahasa Mandarin pada kemasannya, tambah Lin.
Lin menyarankan agar konsumen yang tidak berbicara bahasa Mandarin untuk memeriksa kemasan luar produk-produk makanan, karena mungkin mencakup label dalam bahasa asing atau gambar alergen.
Anny Hou (侯沂錚), seorang ahli gizi di Taipei Tzu Chi Hospital, mengatakan bahwa asupan gula tambahan tidak boleh melebihi 10 persen dari total asupan kalori harian.
Jika seorang anak berusia 4 hingga 6 tahun mengonsumsi sekitar total 1.800 kalori per hari, maka batas gula tambahan yang direkomendasikan untuk anak tersebut harus sekitar 180 kalori, setara dengan sembilan kubus gula, tambahnya.
Sementara itu, Lin menyebutkan bahwa TFDA telah meninjau semua platform belanja online di Taiwan dan meminta mereka untuk berhenti menjual produk "Permen lilin" dari Tiongkok.
Wakil Menteri Kesehatan Lin Ching-yi (林靜儀) sebelumnya mengatakan bahwa "Permen lilin" -- permen dengan lapisan lilin luar yang dibungkus selai atau sirup -- menimbulkan kekhawatiran keamanan makanan. Ia menyarankan konsumen untuk berhati-hati sebelum membeli produk tersebut, karena masih belum pasti apakah mereka mengandung aditif ilegal.
Lin Chin-fu mencatat pada Rabu (23/10) bahwa dalam tiga tahun terakhir, "Tidak ada satu pun produk 'permen lilin' dari Tiongkok telah melalui deklarasi dan pemeriksaan bea cukai di perbatasan Taiwan," menunjukkan bahwa semua produk "Permen lilin" yang ditemukan di pasar Taiwan telah diimpor secara ilegal.
"Kami hanya bisa mendesak konsumen untuk tidak membeli produk yang belum melalui inspeksi resmi," tambahnya.