Taipei, 30 Sep. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) menyampaikan tahun depan mereka akan menambah alokasi anggaran program perawatan jangka pendek dan waktu istirahat sebesar NT$200 juta (Rp95,609 miliar), yang dapat membantu keluarga lokal dan perawat migran yang cuti atau istirahat.
Menurut survei MOL pada 2022, 50,6 persen pekerja migran tidak mendapatkan cuti pada hari libur, di mana 16,6 persen di antaranya tidak dapat mengambil cuti karena tidak ada tenaga perawatan pengganti di tempat kerja. Survei ini juga menunjukkan 38 persen majikan bersedia mencari perawatan pengganti.
Untuk memungkinkan pekerja migran mengambil cuti dan beristirahat, pemerintah mendorong warga untuk memanfaatkan layanan istirahat dan program layanan perawatan pengganti jangka pendek untuk perawat migran.
Dengan demikian, saat pekerja migran cuti untuk dapat beristirahat, orang yang dirawat tetap terjaga. Setiap keluarga dapat menggunakan kedua layanan ini dengan kuota hingga 52 hari per tahun.
Wakil Kepala Pusat Urusan Tenaga Kerja Lintas Batas dari Direktorat Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja (WDA) MOL, Chuang Kuo-liang (莊國良), mengatakan kepada CNA bahwa dari Januari hingga Maret tahun ini, terdapat 198.466 orang pengguna layanan tersebut, meningkat 37 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Untuk layanan perawatan jangka pendek, lanjut dia, jumlah pengguna dari Januari hingga Juli tahun ini melebihi 310.000 orang, meningkat 8,4 persen dibandingkan 293.664 pada tahun lalu.
Chuang mengatakan bahwa mengingat peningkatan jumlah penggunanya, tahun depan MOL akan meningkatkan anggaran dana jaminan pekerjaan untuk kedua layanan ini.
Ini termasuk menaikkan anggaran perawatan jangka pendek dari NT$180 juta menjadi NT$280 juta dan layanan istirahat dari NT$250 juta menjadi NT$340, dengan total hampir NT$200 juta, tambah Chuang.
(Oleh Wu Hsin-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC