Sebanyak 35 orang dibawa ke rumah sakit setelah makan roti Vietnam di Hsinchu

28/08/2024 18:46(Diperbaharui 28/08/2024 18:46)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Biro Kesehatan Masyarakat Kabupaten Hsinchu mengirim petugas untuk memeriksa pedagang roti Vietnam di Zhubei. (Sumber Foto : Biro Kesehatan Masyarakat Kabupaten Hsinchu)
Biro Kesehatan Masyarakat Kabupaten Hsinchu mengirim petugas untuk memeriksa pedagang roti Vietnam di Zhubei. (Sumber Foto : Biro Kesehatan Masyarakat Kabupaten Hsinchu)

Taipei, 28 Agu. (CNA) Sebanyak 35 orang dibawa ke rumah sakit karena mengalami gejala muntah dan diare setelah mengonsumsi roti Vietnam dari salah satu pedagang di pasar di Zhubei, Kabupaten Hsinchu, biro kesehatan kabupaten tersebut menyampaikan hari Selasa (27/8).

Biro Kesehatan Masyarakat (PHB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hsinchu hari Selasa mengungkapkan melalui pernyataan tertulis bahwa sejak Sabtu lalu, mereka menerima laporan dari dua rumah sakit, China Medical University Hsinchu dan Ton-Yen, tentang warga yang mengalami sakit perut.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa mereka mengalami gejala muntah, nyeri perut, diare, demam, dan pusing setelah mengonsumsi roti Vietnam dari pedagang di pasar Zhubei, kata biro tersebut.

Pemkab Hsinchu mengatakan PHB telah mengirim petugas untuk memeriksa tempat penyediaan makanan dan kebersihan dapur pedagang tersebut, serta mengambil sampel dari papan pemotong, nampan besi, dan bahan makanan seperti ham Vietnam dan mentega di lokasi.

Selain itu, kata Pemkab, sampel tinja dari delapan pasien diare juga diambil untuk diperiksa, dengan hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam dua minggu.

Saat ini pedagang tersebut telah menghentikan operasinya, tambah Pemkab.

Kepala PHB Kabupaten Hsinchu, Yin Tung-cheng (殷東成), mengatakan kepada CNA bahwa hasil pemeriksaan tempat persiapan makanan menemukan jejak makhluk hidup pembawa penyakit; barang, bahan makanan, bumbu, dan peralatan di penyimpanan yang tidak ditempatkan di atas tanah; bahan makanan yang tidak diberi label tanggal dan nama; serta enam masalah lainnya.

Pihak berwenang telah meminta pemilik usaha untuk memperbaiki kekurangan kebersihan lingkungan dalam batas waktu tertentu, tambah Yin.

Yin mengatakan bahwa jika pemeriksaan ulang menunjukkan hal-hal yang tidak memenuhi syarat, sesuai Undang-Undang Pengelolaan Keamanan dan Kesehatan Makanan, dapat dikenakan denda NT$60.000 (Rp28.945.355) hingga NT$200 juta.

Untuk memastikan apakah ini merupakan kasus keracunan makanan, perlu menunggu hingga hasil laboratorium keluar, tambah Yin.

(Oleh Kuo Hsuan-wen dan Jason Cahyadi)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.