IOC minta asosiasi menembak praktis Taiwan tak pakai bendera kebangsaan setelah kisruh di kompetisi di Indonesia

07/11/2024 19:44(Diperbaharui 07/11/2024 19:44)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Taipei, 7 Nov. (CNA) Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah melarang Asosiasi Menembak Praktis Taiwan (TPSA) untuk berkompetisi dengan nama "Taiwan" dan menggunakan bendera kebangsaan dalam kompetisi mulai tahun depan, menurut pejabat Konfederasi Menembak Praktis Internasional (IPSC), menyusul huru-hara di kompetisi di Indonesia.

Direktur IPSC wilayah Taiwan, Chen Hsin-hung (陳信宏), dalam wawancara dengan CNA hari Selasa (5/11) mengungkapkan bahwa IPSC sudah diakui sebagai cabang olahraga tunggal dengan tujuan akhir untuk masuk sebagai cabang olahraga di Olimpiade.

IOC meminta IPSC untuk mematuhi peraturan yang ada, ujar dia, menambahkan bahwa "Jika benar-benar bisa masuk Olimpiade, kami juga menyambut baik hal itu, meskipun harus ada kompromi."

Pada Senin, kata Chen Hsin-hung, dia mengadakan pertemuan virtual dengan Ketua IPSC, yang menyatakan bahwa mulai tahun depan, "IPSC Taiwan" juga akan berganti nama menjadi "IPSC Chinese Taipei" di tingkat internasional.

Nantinya, IPSC Taiwan juga tidak dapat lagi menggunakan bendera kebangsaan Republik Tiongkok (ROC), nama resmi Taiwan, dan hanya diperbolehkan menampilkan bendera Komite Olimpiade Chinese Taipei, ujar dia mengutip Ketua IPSC.

TPSA melalui akun Facebook-nya menunjukkan bahwa mereka telah bergabung dengan IPSC selama 24 tahun dengan menggunakan nama "Taiwan", dan menyaksikan pertumbuhan IPSC yang semakin diterima IOC.

Namun, IOC kini menekan IPSC untuk mengganti nama "Taiwan", tambah asosiasi tersebut.

Di sisi lain, menurut TPSA, Direktorat Jenderal Olahraga Taiwan masih belum mengakui menembak praktis sebagai cabang olahraga terpisah, dan asosiasi tersebut terus berusaha mendapatkan pengakuan dari mereka.

Hal ini diumumkan setelah kisruh yang terjadi di Australasia Handgun/PCC Championship 2024, kompetisi internasional dengan partisipasi dari 32 negara yang diadakan IPSC di Bali pada Agustus lalu.

(Sumber Foto : Halaman Facebook Chen Hsin-hung)
(Sumber Foto : Halaman Facebook Chen Hsin-hung)

Pada upacara pembukaan, seorang atlet sekaligus wasit asal Taiwan, Chen Pin-yu (陳品佑), menyaksikan atlet asal Tiongkok mencoba menurunkan bendera kebangsaan ROC yang dipasang di lokasi acara.

Ayah Chen Pin-yu, Chen Hsin-hung (陳信宏), dalam wawancara dengan CNA menyatakan bahwa sebelum upacara pembukaan dimulai, anaknya tersebut melihat tiang bendera Taiwan yang bergoyang hebat. Ternyata, tiga atlet Tiongkok telah mencoba menurunkan bendera tersebut dari tiangnya, ujarnya.

Ketika Chen Pin-yu mendekat untuk menghentikan mereka, hanya satu atlet Tiongkok yang masih berada di lokasi, ujar ayahnya, menambahkan bahwa setelah diperingatkan, atlet tersebut akhirnya menyerahkan bendera itu.

Chen Hsin-hung menjelaskan bahwa setelah insiden tersebut, Chen Pin-yu segera melaporkan kejadian itu kepada panitia penyelenggara, yang kemudian memasang kembali bendera Taiwan.

Selain itu, panitia juga mengatur penjagaan di sekitar bendera dan mengirimkan orang untuk melindungi Chen Pin-yu demi memastikan keselamatan dirinya, ujarnya.

Chen Hsin-hung mengungkapkan bahwa setelah itu panitia penyelenggara menyampaikan penyesalan mereka atas insiden tersebut dan berjanji akan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Di dalam pertemuan internal acara, setidaknya sepuluh delegasi dari negara-negara lain mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan atlet Tiongkok tersebut dan mengecamnya karena tidak menunjukkan semangat sportivitas, ujarnya.

Chen Hsin-hung mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada panitia penyelenggara atas penanganan insiden tersebut dengan adil, dan kepada Asosiasi Pengawas Lapangan Internasional (IROA) yang mengumumkan mereka telah mendiskualifikasi atlet Tiongkok tersebut.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan yang telah menghubungi mereka dan menyatakan akan memberikan bantuan.

Juru bicara MOFA, Jeff Liu, pada konferensi pers Selasa pagi. (Sumber Foto : CNA, 5 November 2024)
Juru bicara MOFA, Jeff Liu, pada konferensi pers Selasa pagi. (Sumber Foto : CNA, 5 November 2024)

Sementara itu, menanggapi tekanan IOC untuk perwakilan Taiwan mengganti nama dan benderanya, juru bicara MOFA, Jeff Liu (劉永健), dalam konferensi pers Selasa pagi menyatakan bahwa kegiatan olahraga seharusnya tidak terganggu faktor politik.

Jika Tiongkok terus menggunakan faktor politik untuk mengganggu partisipasi rakyat Taiwan dalam ajang olahraga internasional, hal itu hanya akan semakin menjauhkan dan merusak hubungan persahabatan antarwarga kedua sisi Selat Taiwan, tambah Liu.

MOFA dan Direktorat Jenderal Olahraga juga sedang mempelajari lebih lanjut tentang peristiwa ini, kata Liu.

(Oleh Huang Chiao-wen, Yang Yao-ju, dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.