Taipei, 28 Okt. (CNA) Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) memulai kunjungan tiga harinya ke St. Vincent dan Grenadines (SVG) pada Sabtu (25/10), dengan fokus utama kehadirannya untuk merayakan Hari Kemerdekaan ke-45 sekutu Karibia tersebut.
Lin dan delegasinya disambut di Bandara Internasional Argyle oleh Perdana Menteri Ralph Gonsalves pada sore hari tanggal 26 Oktober (waktu Vincentian), dengan siswa Vincentian melambaikan bendera Republik Tiongkok (Taiwan) dan bendera nasional SVG di luar terminal bandara, seperti yang ditunjukkan dalam foto yang diposting oleh Lin di halaman Facebook-nya.
Selain bertemu dengan Gonsalves, Lin juga bertemu dengan Gubernur Jenderal Susan Dougan di kediamannya, di mana ia menandatangani buku tamu VIP (Orang sangat penting) dengan pesan tulisan tangan, "Persahabatan Abadi," merujuk pada hubungan diplomatik kedua negara tersebut, kata Lin dalam postingannya.
Pada 27 Oktober, Lin menghadiri upacara peletakan batu pertama untuk rumah sakit perawatan akut baru di Arnos Vale, bersama dengan Perdana Menteri Gonsalves dan duta besar Taiwan Fiona Fan.
Menurut laporan-laporan media Vincentian, setelah selesai, fasilitas medis baru tersebut akan menyediakan layanan spesialis dalam kardiologi, dialisis, dan urologi.
Lin menyatakan dalam unggahan Facebook-nya bahwa Overseas Engineering & Construction Co. (OECC) yang didanai Taiwan bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Selain menawarkan layanan medis canggih, proyek tersebut juga akan membantu menciptakan lapangan kerja bagi negara sekutu tersebut, menurut Lin.
Menteri tersebut menambahkan bahwa Taiwan akan terus mendukung pengembangan jangka panjang dan substansial untuk negara-negara sekutunya.
Lin memulai perjalanan pertamanya ke sekutu diplomatik Taiwan pada malam Rabu dan dijadwalkan kembali pada 2 November.
Lin baru saja menyelesaikan perjalanan ke Guatemala dan setelah mengunjungi St. Vincent dan Grenadines, Lin akan melanjutkan perjalanannya ke St. Lucia, Belize dan St. Kitts dan Nevis.
Di setiap negara dalam perjalanan ini, Lin dijadwalkan mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin dan pejabat tinggi, serta memeriksa hasil proyek kerjasama, menurut Kementerian Luar Negeri.
Selesai/IF