SBIPT: Kepemimpinan Indonesia yang baru harus junjung kepentingan pemilih

27/10/2024 18:56(Diperbaharui 27/10/2024 18:57)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber foto : Bolone Mase Taiwan, 27 Oktober 2024)
(Sumber foto : Bolone Mase Taiwan, 27 Oktober 2024)

Taipei, 27 Okt. (CNA) Serikat Buruh Industri Perawat (SBIPT) di Taiwan pada Minggu (27/10) meminta kepemimpinan Indonesia yang baru tidak hanya menang dalam pemilihan tetapi juga harus menjunjung kepentingan pemilih, dalam hal ini Pekerja Migran Indonesia di Taiwan.

Dalam acara tasyakuran Bolone Mase, relawan Wakil Presiden Indonesia terpilih Gibran Rakabuming Raka di Taipei, Lia mewakili SBIPT menyebut kemenangan dalam politik harus juga kemenangan bagi pemilih, apalagi Gibran yang mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memenangkan suara yang signifikan dari pemilih Indonesia di Taiwan.

“Bukan hanya tentang memenangkan siapa yang dipilih tapi juga harus memenangkan para pemilih yang dalam hal ini notabene berstatus sebagai PMI,” kata SBIPT.

Dengan berserikat, SBIPT pun meminta teman-teman PMI vokal pada perjuangan nasibnya.

Apalagi dalam Kabinet Merah Putih Pelindungan dan Penempatan PMI menjadi Kementerian. “Yang tentunya perubahan ini bukan hanya berubah tentang nama namun juga tugas untuk melindungi PMI benar-benar menjadi lebih baik. Menang dalam perbaikan tata kelola pelindungan dan juga menang dalam sikap serta mental menjadi PMI yang sadar akan hak dan kewajiban ,” kata Lia.

Ia pun menyebut kemenangan Prabowo-Gibran berarti adalah awal dari tugas yang mereka emban dan harus amanah.

“Untuk itu kami dari SBIPT mengajak kawan-kawan untuk bergabung dalam serikat agar bisa menyuarakan dengan lebih kuat melalui serikat yg berbadan hukum di Taiwan
Dimana serikat menjadi alat perjuangan yang masif dan demokratif untuk PRT menjadi lebih terlindungi,” kata Lia.

Politik untuk PMI, bukan PMI untuk politik

Senada, Ari dari Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS) menyebut agar Bolone Mase sebagai kelompok relawan Gibran yang telah menjadi Wakil Presiden RI untuk bersama mengingatkan kepada presiden dan wakil terpilih bahwa PMI masih dalam kondisi yang termarjinalkan.

Contohnya pekerja rumah tangga yang masih belum terlindungi dari UU Ketenagakerjaan sehingga eksploitasi bukan hal asing bagi kalangan pekerja domestik tersebut.

“Dan juga sektor formal yang masih tidak lepas dari overcharging karena sistem job yang masih di monopoli agensi. Situasi ini harus terus di beritahukan kepada para pejabat yang baru agar mereka tahu. Selain itu juga harus menjadi kesadaran bagi kita bahwa PMI bukan untuk politik tapi politik lah untuk PMI,” kata Ari.

Dengan begitu, kontribusi PMI dalam pemilihan kemarin ada manfaatnya, bukan dimanfaatkan calon pejabat untuk medapatkan pangkat.

“Dan harapan terbesar bagi kita semua adalah presiden dan wakil terpilih benar-benar bisa membawa kesejahteraan bagi PMI dan bisa menyejahterakan rakyat Indonesia agar tidak terus menempatkan pekerja migran seperti kita,” kata Ari.

Sementara itu, Ketua Bolone Mase Taiwan Bur Kholis menyebut acara ini digelar sebagai ajang silaturahmi dan syukuran atas dilantiknya Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2024-2029.

“Kami Bolone Mase sebagai tim relawan mas Gibran Rakabuming Raka yang ikut serta memenangkan konstestasi politik merasa bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh Paslon nomor dua yang kami pilih, dan di Taiwan mendapatkan suara terbanyak di antara Paslon lain,” kata Bur.

"Kami merasa bangga dan banyak harapan yang kami gantungkan untuk Indonesia semakin maju dan bisa memimpin Indonesia dengan rasa tanggung jawab, amanah serta kebijakan kebijakan yang mementingkan kepentingan rakyat di atas segala galanya.. sekali lagi kami BOLONE MASE TAIWAN mengucapkan selamat untuk dilantiknya secara sah kepada bapak Prabowo subianto dan mas Gibran Rakabuming Raka," ujarnya.

Adapun acara ini mengundang serta sejumlah komunitas Indonesia di Taiwan seperti Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan, Partai Gerindra, dan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei.

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.