FEATURE /Upaya pertahanan sipil Taiwan, dari latihan tahunan sampai buku panduan

15/10/2024 17:13(Diperbaharui 16/10/2024 13:04)
Latihan Wan An tahun 2024 di Taipei (Sumber Foto: Dokumentasi CNA)
Latihan Wan An tahun 2024 di Taipei (Sumber Foto: Dokumentasi CNA)

Oleh Muhammad Irfan, reporter staf CNA

Sebagai wilayah yang memiliki kompleksitas politik dan sejarah kepemimpinan yang rumit, Taiwan selalu siap siaga menghadapi ancaman serangan terutama dari Tiongkok, mulai dari latihan menyeluruh hingga mempersiapkan tempat perlindungan.

Hidup berpuluh tahun dalam kondisi seperti ini membuat masyarakat di pulau yang diapit timur dan tenggara Asia ini punya beragam upaya pertahanan yang strategis hingga ke publik.

Tiap tahun sejak 1978, Taiwan, sebagai contohnya, memberlakukan latihan pertahanan udara Wanan. Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik akan peringatan darurat dan mengurangi kemungkinan korban dan kerusakan jika terjadi serangan.

Latihan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat ini dibagi berdasarkan sistem zonasi yakni Taiwan utara meliputi Taipei, New Taipei, Keelung, Taoyuan, Kabupaten Hsinchu, Kota Hsinchu, dan Kabupaten Yilan, sementara Taiwan selatan meliputi Kabupaten Tainan, Kaohsiung, dan Pingtung.

Wilayah timur dan pinggiran meliputi kabupaten Hualien, Taitung, Penghu, Kinmen, dan Lienchiang (Matsu), sementara Taiwan tengah meliputi kota Taichung dan Chiayi serta kabupaten Miaoli, Changhua, Nantou, Yunlin, dan Chiayi.

Di semua area tersebut, pengemudi kendaraan diminta untuk menghentikan kendaraan mereka selama latihan dan mencari tempat berteduh bersama penumpang sambil mengikuti instruksi polisi. 

Dilakukan selama 30 menit

Pada sebuah wawancara Juli 2024 lalu, Chu Sen-tsuen (朱森村), dari Kantor Mobilisasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) mengatakan latihan Wanan berlangsung selama 30 menit dan peringatan latihan pertahanan udara akan dikirim melalui pesan teks ke ponsel seluruh orang yang ada di Taiwan.

Pesan teks yang memberi tahu orang-orang bahwa latihan akan segera dimulai akan ditulis dalam bahasa Mandarin dan Inggris dan berbunyi "Ancaman rudal/roket masuk, segera cari perlindungan”.

Pesan teks dwibahasa yang mengumumkan akhir latihan akan berbunyi "Peringatan pertahanan udara dicabut".

Setelah latihan serangan udara selama setengah jam, pemerintah daerah akan menggelar latihan selama 30 menit lagi untuk menguji operasi perlindungan dan memeriksa apakah utilitas berfungsi dan persediaan mencukupi, kata Chu.

Latihan ini dilakukan untuk semua orang, dan yang melanggar dapat dikenakan denda hingga NT$150.000 (Rp72 juta).

Tempat berlindung

Mengutip data Kementerian Dalam Negeri (MOI) di Taiwan ada 117.669 fasilitas evakuasi serangan udara yang sudah dipasang tanda di pintu masuk dan keluar gedung yang menunjukkan bahwa tempat tersebut dapat digunakan untuk tujuan tersebut.

Mengutip Taiwan News, pada 2020 MOI juga mempromosikan jaringan lokasi evakuasi dalam tiga tahap yang mencakup penyiapkan "area evakuasi serangan udara" di situs web resmi mereka yang akan mengumumkan lokasi fasilitas evakuasi pertahanan udara; membuat peta fasilitas dan mengunggahnya ke situs web Taiwan Geospatial One-Stop (TGOS) untuk akses publik; dan mengunggah informasi tentang tempat perlindungan serangan udara di wilayah hukum mereka ke aplikasi resmi bersama dengan Badan Kepolisian Nasional yang ditugaskan untuk membuat rencana integrasi teknis.

Terorganisir sejak tahun 1945

Sistem pertahanan sipil di Taiwan terbangun sejak zaman penjajahan Jepang dari tahun 1895 hingga 1945. 

Setelah pemerintah Republik Tiongkok pindah ke Taiwan pasca-Perang Saudara Tiongkok, otoritas saat itu di bawah Kuomintang mendirikan Komando Pertahanan Udara Provinsi Taiwan, yang bertanggung jawab atas misi pertahanan serangan udara dan evakuasi.

Setelah tahun 1949, komando tersebut menjadi Komando Pertahanan Sipil Provinsi Taiwan, dan subunit pertahanan sipil didirikan di seluruh negeri.

Pada tahun 1973, MND ditugaskan untuk menangani semua misi pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri bertanggung jawab atas pertahanan sipil, dengan Badan Kebijakan Nasional bertanggung jawab untuk mengawasi operasi pertahanan sipil.

Di tahun 2022, dengan jumlah penduduk 21,25 juta orang, Taiwan memiliki lebih dari 420.000 orang di unit pertahanan sipil dengan porsi yang diperbanyak pada 2023 dengan pembagian 70 persen latihan didedikasikan untuk masa perang dan 30 persennya untuk bencana alam. 

Sebelumnya pembagian fokus latihan adalah 50 persen untuk masing-masing tujuan.

Mengutip Taipei Times, di tahun ini, Komite Ketahanan Pertahanan Seluruh Masyarakat diresmikan. Tujuan Komite ini adalah untuk mengatur dan menstandardisasi upaya pertahanan sipil di seluruh Taiwan.

Masih ada celah

Namun, beberapa politisi di Taiwan berpendapat bahwa kesadaran publik mengenai kemungkinan situasi perang masih rendah. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang protokol evakuasi dan penyelamatan darurat.

Menanggapi hal ini, pemerintah Taiwan menerbitkan buku pegangan pertahanan sipil dengan versi terbaru diterbitkan pada tahun 2023.

Mengutip sebuah berita dari Reuters, buku pegangan itu mencakup di antaranya  cara membedakan tentara Tiongkok dan Taiwan berdasarkan seragam, kamuflase, dan lencana mereka; cara menemukan tempat perlindungan bom, persediaan air dan makanan melalui aplikasi telepon pintar; serta kiat-kiat untuk menyiapkan perlengkapan pertolongan pertama darurat.

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.