NTUST dan TFC jalin kerja sama sediakan beasiswa negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan

01/11/2024 15:03(Diperbaharui 18/11/2024 12:48)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Rektor NTUST, Yen Jia-yush (kanan), dan Chairman TFC Lee Suen-zone (kiri) menandatangani perjanjian kerja sama. (Sumber Foto : National Taiwan University of Science and Technology, 29 Oktober 2024)
Rektor NTUST, Yen Jia-yush (kanan), dan Chairman TFC Lee Suen-zone (kiri) menandatangani perjanjian kerja sama. (Sumber Foto : National Taiwan University of Science and Technology, 29 Oktober 2024)

Taipei, 1 Nov. (CNA) National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) mengungkapkan mereka telah menandatangani kerja sama dengan Taiwan Fertilizer Corporation (TFC), yang menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dari negara-negara di bawah Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP), termasuk Indonesia.

Dalam siaran pers Selasa (29/10), NTUST menyatakan bahwa kemitraan ini bertujuan untuk berkolaborasi di sektor industri berteknologi tinggi, ekonomi sirkular, dan energi bersih, guna menghasilkan SDM unggul yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan Taiwan.

Kerja sama ini mencakup kolaborasi antara NTUST dan universitas mitra, pembukaan kursus khusus, serta pemberian beasiswa tahunan dari TFC kepada mahasiswa internasional di NTUST, menurut universitas tersebut.

Selain itu, TFC akan menyediakan dana tambahan untuk penelitian bilateral dengan universitas mitra, dan menyediakan program magang dan kesempatan kerja bagi mahasiswa NTUST setelah lulus, menurut universitas yang berbasis di Taipei itu.

Rektor NTUST, Yen Jia-yush (顏家鈺), menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya memberikan sumber daya pembelajaran yang melimpah bagi para mahasiswa dan dosen, tetapi juga mempercepat penerapan hasil penelitian ke dalam nilai industri. 

Proyek-proyek seperti teknologi energi hijau dan ekonomi sirkular, yang merupakan bagian dari rencana industri inovatif 5+2, yang akan menjadi inti pertumbuhan industri Taiwan di masa depan, ujar dia.

Rencana industri inovatif 5+2 mencakup industri dan proyek mesin cerdas, Lembah Silikon Asia, energi hijau, biomedis, pertahanan dan kedirgantaraan negara, pertanian baru, serta ekonomi sirkular.

Salah satu mahasiswa program magister Teknik Kimia asal Indonesia, Shannon Wu, yang sebelumnya mengikuti program gelar ganda, mengatakan ia merasa terdorong beasiswa dari TFC untuk melanjutkan studi ke jenjang magister.

Ia menyebutkan bahwa beasiswa tersebut tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga meningkatkan minatnya dalam penelitian, mendorongnya untuk melanjutkan studi magister di NTUST.

NTUST menyatakan bahwa di masa depan mereka akan terus bekerja sama dengan TFC untuk mendukung kebijakan industri strategis utama pemerintah dan NSP.

Adapun negara-negara yang masuk ke dalam NSP termasuk Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Kamboja, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei, Indonesia, Pakistan, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Sri Lanka, Australia, dan Selandia Baru.

(Oleh Hsu Chi-wei dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.