Taipei, 8 Juli (CNA) Huafan University menyelenggarakan kamp musim panas pembelajaran bahasa Mandarin dan budaya Taiwan, lebih dari 60 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Indonesia datang ke Taiwan untuk ikut serta.
Huafan University Rabu lalu (3/7) dalam siaran pers menyatakan bahwa Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC), Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan, Huafan University, dan Hsuan Chuang University bersama-sama menyelenggarakan kamp musim panas pembelajaran bahasa Mandarin dan budaya Taiwan.
Lebih dari 60 siswa SMA dari Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan terbang dari Indonesia ke Taiwan untuk mengikuti program kamp yang diadakan di Huafan University dari tanggal 26 Juni hingga 2 Juli tersebut, ujar pihak Huafan University menyampaikan.
Selain merencanakan program bahasa Mandarin, Huafan University, dipimpin oleh pengajar dari berbagai jurusan, juga meluncurkan serangkaian program pengalaman.
Siswa dari Indonesia mengikuti program desain IC, pemodelan 3D, pembuatan cetak balok kayu tinta air, kerajinan pernis, bros enamel, dan restorasi Kintsugi, serta enam program pengalaman budaya baru yang khas dari Huafan University.
Nyanaprathama Mahasthavira, pendiri Yayasan Pendidikan Buddhis Bodhicitta yang telah beberapa kali mengunjungi Huafan University, mengatakan bahwa kampus Huafan University memiliki pemandangan yang indah dan siswa SMA dari Indonesia sangat beruntung dapat datang untuk belajar.
Di luar program pembelajaran, Huafan University juga mengatur kunjungan ke tempat-tempat wisata utama seperti National Palace Museum, Taipei 101, Pasar Malam Raohe, dan Liberty Square.
Malam terakhir diakhiri dengan acara presentasi hasil belajar, di mana siswa bergiliran naik ke panggung untuk membagikan pengalaman belajar serta hasil kerja mereka dalam bahasa Mandarin.
Salah satu siswa, Yu Ya-fang (余雅芳), menyatakan bahwa ia belajar berbagai teknik baru dalam kursus pemodelan 3D, yang merupakan pengalaman belajar yang sangat berkesan baginya.
Siswa lainnya, Lin Yi-sheng (林義勝), berbagi pengalaman berharga dari program teknik kerajinan pernis yang ia jalani.
(Oleh Phoenix Hsu dan Jason Cahyadi)
Selesai/ ML