Tuntutan pembunuhan dibatalkan dalam kasus kematian remaja kaya Taichung

01/05/2025 18:36(Diperbaharui 01/05/2025 18:36)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kantor Kejaksaan Distrik Taichung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Kantor Kejaksaan Distrik Taichung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 1 Mei (CNA) Kejaksaan hari Kamis (1/5) menegaskan keputusan untuk tidak menuntut seorang pria atas dugaan pembunuhan terkait kematian seorang siswa sekolah menengah, yang memiliki aset properti senilai NT$500 juta (Rp258,6 miliar), hanya dua jam setelah mereka menikah.

Kantor Kejaksaan Distrik Taichung mengatakan tidak ada cukup bukti adanya tindak kejahatan dalam kematian remaja berusia 18 tahun tersebut setelah memeriksa ulang rekaman kamera pengawas dan laporan autopsi, serta mewawancarai kembali para saksi.

Kantor tersebut menambahkan bahwa pihak penggugat dapat mengajukan permohonan peninjauan kembali atas putusan tersebut.

Keputusan ini menegaskan keputusan sebelumnya pada Juni 2023, ketika kejaksaan membatalkan tuntutan pembunuhan terhadap tersangka bermarga Hsia (夏).

Kasus ini dibuka kembali setelah adanya banding dari keluarga mendiang siswa, bermarga Lai (賴).

Autopsi tidak menemukan jejak racun umum atau alkohol dalam darah, urin, atau isi lambung Lai, kata kejaksaan.

Tidak ada juga tanda-tanda trauma atau pendarahan di hidung, mulut, atau tenggorokan Lai, maupun goresan atau bekas pada tubuhnya yang mengindikasikan perlawanan atau pengekangan.

Kantor tersebut menambahkan bahwa DNA Lai ditemukan pada pagar balkon tempat ia terjatuh.

Hsia dan ayahnya dituding membunuh Lai, yang terjatuh dari gedung tempat Hsia tinggal dan dinyatakan meninggal tak lama setelahnya pada 4 Mei 2023.

Hsia, terdakwa dalam kasus tersebut. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Hsia, terdakwa dalam kasus tersebut. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Hsia adalah putra dan asisten seorang agen administrasi pertanahan yang menangani kasus di mana Lai menerima hadiah properti senilai NT$500 juta dari ayahnya pada Januari 2023.

Hsia dan ayahnya sama-sama menyaksikan penandatanganan kontrak.

Pada Mei tahun itu, Hsia mengundang Lai untuk membahas urusan properti dan keuangannya, pasca kematian ayah Lai pada April.

Hsia kemudian membujuk Lai untuk menikah dengannya, dengan dalih bahwa hal itu akan membantunya menghindari perselisihan warisan dengan istri ayahnya, menurut siaran pers pengadilan Cabang Taichung Pengadilan Tinggi Taiwan pada Januari.

Lai terjatuh dan tewas tak lama setelah mereka mendaftarkan pernikahan.

Dalam putusan akhir pada Januari, Hsia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara atas pemalsuan setelah pengadilan memutuskan bahwa pernikahannya dengan Lai adalah palsu.

(Oleh Chao Li-yen, Wu Kuan-hsien, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.