Taipei, 6 Nov. (CNA) Sejumlah pejabat Taiwan telah mengatakan mereka percaya komunikasi erat Taiwan-Amerika Serikat akan tetap dipertahankan terlepas dari siapa yang menang dalam Pemilihan Presiden AS.
Kantor Negosiasi Perdagangan Yuan Eksekutif mengatakan kepada CNA bahwa Taiwan dan AS telah berkomunikasi erat mengenai perjanjian pertama dalam "Inisiatif Perdagangan Abad ke-21 AS-Taiwan" yang ditandatangani kedua belah pihak pada Juni 2023.
Kantor tersebut mengatakan pemerintah Taiwan optimistis bahwa perjanjian pertama akan berlaku sebelum akhir tahun ini, selama mendapatkan persetujuan dari Kongres AS.
Perjanjian awal ini mencakup bidang administrasi bea cukai serta fasilitasi perdagangan, praktik regulasi yang baik, antikorupsi, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Sementara itu, kantor tersebut mengatakan negosiasi fase kedua dari inisiatif tersebut akan berfokus pada pertanian, tenaga kerja, dan lingkungan.
Sejauh ini, kedua pemerintah telah menyelesaikan dua putaran pertemuan tatap muka dan mencapai kesepakatan tentang sejumlah isu, catatannya.
Kantor tersebut menyatakan peningkatan hubungan perdagangan Taiwan-AS selalu mendapat dukungan bipartisan di Kongres AS.
Menurut siaran pers kedua pemerintah, Washington dan Taipei meluncurkan "Inisiatif Perdagangan Abad ke-21 AS-Taiwan" pada Agustus 2022 untuk memperdalam hubungan perdagangan dan investasi mereka, memajukan prioritas perdagangan bersama, serta mempromosikan inovasi dan pertumbuhan ekonomi inklusif untuk pekerja dan bisnis.
Di sisi lain, kepala badan intelijen tertinggi Taiwan hari Rabu mengatakan bahwa kebijakan AS untuk menahan Tiongkok sementara tetap bersahabat dengan Taiwan kemungkinan besar akan dipertahankan tidak peduli siapa yang menang dalam Pemilihan Presiden AS.
Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional (NSB) Taiwan, Tsai Ming-yen (蔡明彥), mengatakan pemerintah Taiwan akan melanjutkan komunikasi strategis dengan pemerintahan yang baru di Washington.
Fokus pada komunikasi itu akan mengarah ke bagaimana melanjutkan kerja sama Taiwan-AS ke fase berikutnya, termasuk dalam pertahanan negara, perdagangan, dan kerja sama rantai pasokan, dengan lebih banyak proyek konkret yang akan diajukan untuk lebih memperdalam hubungan bilateral, katanya.
Tsai juga menekankan NSB bertugas untuk meningkatkan pembagian informasi dengan negara-negara sekutu guna mencegah Tiongkok mencari alasan untuk melakukan langkah politik dan militer terhadap Taiwan selama periode pascapemilu AS sebelum pemimpin baru menjabat, kata Tsai.
Saat berita ini diturunkan, Donald Trump telah mengamankan 295 suara elektoral, melampaui 270 yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu, sementara lawan utamanya, Kamala Harris tertinggal dengan 226 suara, menurut Associated Press.
Selesai/IF