Taipei, 23 Des. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德), Minggu (22/12) menyerahkan piala dan sertifikat penghargaan kepada tim-tim terbaik Presidential Hackathon 2024, termasuk ke tim yang terdiri dari tiga orang Indonesia, "MooApps".
Lai dalam pidato sambutannya menjelaskan bahwa tim tersebut mengusulkan sistem pemantauan digital inovatif untuk membantu peternak meningkatkan kesehatan hewan dan mengurangi tingkat kematian kelompok ternak.
"Saya yakin dengan memiliki pemahaman yang terus-menerus tentang kondisi kesehatan fisik -- bukan hanya untuk hewan tetapi juga untuk manusia -- dapat menjadi bantuan yang kuat untuk kesehatan individu," ujarnya.
"MooApps" adalah salah satu dari 12 tim yang dipilih dari 77 tim dalam kategori internasional Presidential Hackathon 2024 yang mengajukan proposal bertema “Digital dan Ramah Lingkungan: Infrastruktur Publik Generasi Berikutnya”.
Lai menjelaskan bahwa dengan mengintegrasikan teknologi digital dengan solusi berkelanjutan beremisi nol bersih, pihaknya ingin membangun dasar yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang di Taiwan.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Arif Sulistiyo, mengatakan bahwa "MooApps" adalah contoh dari inisiatif terobosan yang dilakukan pemuda berbakat dari sekolah asrama tradisional di Indonesia, yang menjembatani kesenjangan teknologi dan memberdayakan warga di ekonomi digital global.
Arif menambahkan bahwa tema "Digital dan Ramah Lingkungan" dalam Taiwan Presidential Hackathon sejalan dengan visi Indonesia untuk masa depan digital yang berkelanjutan.
Dalam upacara penghargaan Minggu, ia pun menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Lai dan penyelenggara acara yang menurutnya telah memimpin inovasi dan keberlanjutan.
"Marilah kita terus manfaatkan kekuatan teknologi untuk mendorong SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dan melindungi planet kita sambil menciptakan masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi generasi yang akan datang," pungkasnya.
Selain tim dari Indonesia, tim kategori internasional lainnya yang mendapatkan penghargaan hari Minggu adalah GreenhopeBCTW, dengan anggota dari Amerika Serikat dan Taiwan.
Lai mencatat bahwa tim tersebut berharap dapat menggunakan dompet karbon pribadi untuk mengubah tindakan lingkungan menjadi aset dan mendorong lebih banyak orang untuk mengurangi emisi.
Direktur Institut Amerika di Taiwan, Raymond Green, menyatakan bahwa Presidential Hackathon sangat penting karena dapat memperkuat kerja sama Taiwan dengan negara-negara yang memiliki visi serupa.
Di samping kategori internasional, juga ada 35 tim yang meraih penghargaan dalam kategori domestik, yang bertema "Menua Bersama dengan Kesehatan yang Baik".
Lai mengatakan bahwa seiring Taiwan yang menjadi masyarakat sangat tua dan Asuransi Kesehatan Nasional akan mencapai ulang tahun ke-30 tahun depan, pihaknya berharap kebijaksanaan kolektif para peserta dapat membantunya mewujudkan visi Taiwan Sehat.
"Di masa yang penuh tantangan dan cepat berubah ini, Presidential Hackathon mencerminkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil, menembus batasan konseptual untuk mengimplementasikan inovasi pemerintah yang menanggapi kebutuhan masyarakat dan menyelesaikan berbagai masalah sosial," ujar Lai.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim, seraya menambahkan dengan kontribusi mereka, ia melihat potensi tak terbatas bagi Taiwan, dan "Jika kita semua bekerja sama, negara kita dapat menantikan masa depan yang lebih baik, lebih maju, dan lebih makmur."
Selesai/JA