Taipei, 3 Agu. (CNA) Taiwan Early Childhood Education Union (TCEU) memanggil para pengasuh anak di Taman Kanak-Kanak (TK) negeri untuk turun ke jalan pada tanggal 3 Agustus, menyerukan kepada pemerintah untuk meninjau kembali masalah ketidaksetaraan antara pengasuh dan pengajar anak.
TCEU hari Kamis (1/8) mengadakan konferensi pers di Taipei dan mengajukan sebelas tuntutan, berharap pemerintah akan memperbaiki kebijakan integrasi layanan terhadap anak yang salah selama 13 tahun terakhir.
Ketua TCEU, Hsu Wen-ching (許文菁), menyatakan bahwa tuntutan utama pada 3 Agustus adalah "Hak pengasuh dan pengajar harus setara, hak dan kepentingan harus terpenuhi, pengajar dan pengasuh tidak dibeda-bedakan, kesejahteraan harus setara."
Harapannya situasi ketidaksetaraan antara pengajar dan pengasuh di taman kanak-kanak dapat diperbaiki, kata Hsu.
Menurut Hsu, diperkirakan akan ada 1.000 hingga 1.500 orang yang hadir, dengan berkumpul di Liberty Square pada pukul 1.30 siang dan berjalan kaki ke depan Kementerian Pendidikan pada pukul 2 siang untuk melakukan aksi pidato.
Hsu memberikan contoh bahwa pengasuh anak di TK negeri tidak memiliki Taiwan Traveler Card -- kartu kredit yang mempermudah pengajuan subsidi biaya perjalanan setelah pegawai mengajukan cuti wajib dari instansi mereka.
Selain itu, menurut Hsu, jika pengasuh anak mendapatkan gelar magister, gaji mereka hanya naik 1,05 kali lipat, sementara pengajar anak meningkat 1,16 kali lipat.
Hak-hak seperti cuti melahirkan, menikah, dan berduka juga tidak setara dalam hal jumlah hari, menurut Hsu.
Hsu menyebutkan bahwa pengasuh anak diatur oleh Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan, yang mengharuskan istirahat 30 menit setelah bekerja selama empat jam.
Namun, menurut Hsu, pada kenyataannya mereka sering kali tidak dapat istirahat karena harus mempersiapkan pelajaran, mengurus administrasi kelas, membalas pesan orang tua, dan menghadapi situasi darurat anak yang bisa terjadi kapan saja.
Menurut Hsu, jam kerja pengasuh anak seharusnya tidak diatur seperti di pabrik.
Dalam drama aksi yang dipentaskan oleh TCEU hari Kamis, mereka menyoroti kekacauan regulasi yang berlaku bagi pengasuh anak, yang menyebabkan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan sering saling lempar tanggung jawab.
TCEU berharap pemerintah dapat memperbaiki kebijakan "Dua jalur satu taman kanak-kanak" yang salah selama 13 tahun terakhir, dan menghindari perlakuan yang berbeda terhadap pengasuh anak yang memberikan layanan yang sama.
(Oleh Chen Chih-chung dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF