Taiwan laporkan jumlah kasus penyakit mirip influenza tertinggi dalam sepuluh tahun

15/01/2025 14:16(Diperbaharui 15/01/2025 14:16)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Direktur Jenderal CDC Kuo Hung-wei. (Sumber Foto : CNA, 14 Januari 2025)
Direktur Jenderal CDC Kuo Hung-wei. (Sumber Foto : CNA, 14 Januari 2025)

Taipei, 15 Jan. (CNA) Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan pada Selasa (14/1) melaporkan bahwa pekan lalu terdapat sekitar 139.000 kunjungan ke unit gawat darurat dan klinik rawat jalan akibat gejala mirip flu (ILI), angka tertinggi dalam sepuluh musim flu terakhir di periode yang sama.

Dalam sebuah sesi pemberitaan rutin, Direktur Jenderal CDC Kuo Hung-wei (郭宏偉) mengatakan data tersebut dihimpun antara 5-11 Januari.

Selain itu, tercatat 10 kematian terkait influenza dari 7-13 Januari, termasuk seorang remaja asal Taiwan selatan yang tidak menerima vaksin flu untuk musim ini, kata Kuo.

Dengan meningkatnya jumlah kasus ILI, Wakil Direktur Jenderal CDC Tseng Shu-huai (曾淑慧) mengatakan bahwa wabah flu diperkirakan mencapai puncaknya menjelang Tahun Baru Imlek di akhir Januari, dengan kunjungan mingguan ke unit gawat darurat dan klinik rawat jalan berpotensi melebihi 150.000.

Tseng mengimbau masyarakat untuk segera menerima vaksin flu.

Baca juga: Taiwan akan sediakan vaksin flu gratis untuk semua penduduk mulai 1 Januari

Sementara itu, CDC melaporkan kasus COVID-19 berat termuda di Taiwan sejak pandemi dimulai lima tahun lalu, yakni seorang bayi prematur berusia di bawah enam bulan yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

Dari 7-13 Januari, tercatat sepuluh kasus COVID-19 berat domestik, turun dari 15 kasus pada pekan sebelumnya, menurut sebuah siaran pers CDC.

Salah satunya adalah bayi prematur dari Taiwan selatan, yang mengalami pembengkakan di kedua kaki -- gejala COVID-19 yang tidak umum -- dan ditemukan memiliki demam dan sesak napas setelah masuk ke unit gawat darurat, dokter CDC Lin Yung-ching (林詠青) mengatakan dalam konferensi pers tersebut.

"Setelah menjalani tes cepat COVID-19, yang mengkonfirmasi infeksi tersebut, ia dirawat di ICU," kata Lin, menambahkan bahwa bayi tersebut tidak memenuhi syarat untuk vaksin COVID-19 karena usianya yang masih di bawah enam bulan.

Mengenai penularan, Lin mengatakan bahwa bayi tersebut dirawat oleh anggota keluarganya yang tidak menunjukkan gejala COVID-19.

Meski anggota keluarga yang merawat bayi tersebut telah divaksinasi, mereka belum menerima vaksin terbaru yang menargetkan subvarian JN.1.

CDC mengimbau individu yang tinggal bersama bayi atau kelompok rentan lainnya, seperti lansia atau pasien dengan penyakit kronis, untuk segera mendapatkan vaksin COVID-19 untuk "Meminimalkan risiko penularan silang."

(Oleh Tzeng Yi-ning, Sunny Lai, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.