Taipei, 30 Apr. (CNA) Sebuah program yang dibangun pada Maret untuk mendukung pekerja di tiga sektor yang sedang kesulitan akan diperluas untuk membantu orang-orang yang dirumahkan akibat tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS), kata Menteri Ketenagakerjaan Hung Sun-han (洪申翰) pada Rabu (30/4).
Keputusan untuk memperluas program tersebut dicapai dalam pertemuan Komite Penasihat Inisiatif Stabilisasi Ketenagakerjaan bulan ini, kata Hung kepada wartawan di Yuan Legislatif.
Hung mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) saat ini sedang bekerja sama dengan Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) untuk menentukan sektor mana yang harus dimasukkan dalam program yang diperluas, dengan keputusan yang akan didasarkan pada potensi dampak tarif terhadap masing-masing sektor.
Pendanaan untuk bagian program yang diperluas akan berasal dari NT$15 miliar (Rp7,7 triliun) yang telah dialokasikan sebagai bagian dari paket bantuan NT$93 miliar yang pertama kali diumumkan pada 4 April untuk mengurangi guncangan ekonomi akibat tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 2 April.
Tarif-tarif impor tersebut kemudian ditunda selama 90 hari, dengan sebagian besar negara kecuali Tiongkok menghadapi bea masuk sebesar 10 persen, namun masih belum jelas berapa tarif akhir yang akan diberlakukan.
Program awal, yang dimulai pada 24 Maret, memberikan dukungan kepada pekerja di perusahaan yang memproduksi produk karet, mesin, atau suku cadang kendaraan yang telah dirumahkan setidaknya selama 30 hari.
Di bawah program ini, mereka berhak mengajukan subsidi hingga NT$8.700 per bulan.
Setelah program diperluas untuk mencakup sektor-sektor yang terdampak tarif, pelamar harus memenuhi tiga kriteria kelayakan baru, kata Hung.
Mereka harus bekerja di perusahaan yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perdagangan Internasional, menunjukkan bukti tertulis bahwa perusahaan mereka telah mengekspor barang ke AS dalam tiga tahun terakhir, dan menunjukkan bahwa ekspor perusahaan mereka telah terdampak akibat tarif tersebut, kata Hung.
Selesai/JC