Taipei, 7 Nov. (CNA) Taiwan akan menjadi pemain kunci dalam membantu Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memenuhi slogan kampanyenya "Membuat Amerika hebat lagi" karena posisi penting negara tersebut di sektor cip, kata Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung (林佳龍) pada Kamis (7/11).
Lin membuat komentar tersebut pada pertemuan di Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) setelah tampak jelas bahwa mantan pemimpin Amerika itu akan kembali ke Gedung Putih untuk empat tahun lagi setelah ia mengalahkan Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam pemilihan presiden 5 November.
Lin juga mengatakan bahwa kemitraan Taiwan-AS sangat penting untuk Amerika menjadi hebat lagi, karena industri cip sangat terkait dengan kemakmuran kedua negara.
Kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam terus memperluas kerjasama cip, kata Lin.
Investasi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di Amerika juga menguntungkan industri cip Taiwan secara keseluruhan karena membuat sektor tersebut lebih tangguh, tambahnya.
Selama kampanyenya, Trump membuat komentar kontroversial tentang Taiwan, termasuk menuduh negara tersebut mencuri industri cip dari AS beberapa dekade lalu.
Ia juga berulang kali menyatakan frustrasi bahwa Taipei tidak membayar AS untuk mendanai pertahanannya, meskipun Taiwan memiliki pesanan senilai US$19 miliar (Rp296 triliun) untuk sistem senjata Amerika.
Selama kampanyenya, Trump mengatakan Taiwan harus mengalokasikan 10 persen dari PDB-nya untuk pertahanan. Ini akan mencapai NT$2,6 triliun (Rp1,3 kuadriliun) per tahun, yang menurut para legislator Taiwan merupakan tuntutan yang tidak masuk akal.
Ditanya legislator untuk berkomentar tentang apa yang akan dilakukan kementeriannya jika Trump menuntut Taiwan untuk menginvestasikan sejumlah besar dana dalam pertahanan, Lin mengatakan Taiwan telah membayar AS untuk pertahanannya selama beberapa dekade.
Selama delapan tahun terakhir sejak Partai Progresif Demokratik (DPP) berkuasa pada Mei 2016, anggaran pertahanan Taiwan melipat ganda dari lebih dari NT$330 miliar menjadi lebih dari NT$600 miliar, katanya, menambahkan bahwa peningkatan seperti itu diperkirakan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Lin menambahkan bahwa AS belum memberikan sekitar US$20 miliar sistem senjata yang dibeli Taiwan.
Sementara itu, Lin mengatakan ia optimis tentang kebijakan luar negeri pemerintahan Trump di masa depan, karena banyak kerja sama Taiwan-AS yang sedang berlangsung di pemerintahan Biden saat ini dimulai pada masa jabatan pertama Trump dari 2016 hingga 2020.
Selama waktu itu, Trump menormalisasi penjualan senjata, mendirikan platform Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi, dan menghapus pembatasan yang berlangsung selama beberapa dekade pada kontak antara pejabat Amerika dan Taiwan.
Lin mengatakan ini semua merupakan kemajuan besar dalam hubungan Taiwan-AS dan bahwa kementeriannya akan terus memajukan hubungan kedua negara ketika Trump kembali menjabat.
Selesai/