Taipei, 27 Sep. (CNA) Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang (劉世芳), Kamis (26/9) mengatakan bahwa pemerintah sedang berupaya meningkatkan perlindungan terhadap 310 fasilitas infrastruktur kritis di Taiwan.
Sekitar 310 fasilitas infrastruktur kritis telah diidentifikasi di seluruh negeri, ujar Liu dalam sebuah konferensi pers setelah Komite Ketahanan Pertahanan Rakyat Semesta mengadakan pertemuan pertamanya.
Komite di bawah Kantor Kepresidenan ini melibatkan pejabat pemerintah, akademisi, eksekutif perusahaan swasta, dan perwakilan kelompok masyarakat sipil. Tugasnya adalah merumuskan strategi untuk memperkuat sistem perlindungan sipil negara.
Karena komite tersebut telah mengidentifikasi sekitar 400.000 orang di seluruh negeri untuk mengikuti pelatihan dan latihan perlindungan sipil, Liu mengatakan ia percaya bahwa beberapa di antaranya dapat ditugaskan untuk membantu melindungi infrastruktur kritis.
Menurut Liu, pemeliharaan dan perlindungan fasilitas yang berkaitan dengan energi, telekomunikasi, transportasi, dan keuangan, serta rumah sakit, lembaga pemerintah, dan taman sains, dibagi menjadi tiga lapisan.
Ia mengatakan tujuan intinya adalah untuk melindungi gedung, peralatan, dan layanan kritis.
Pada lapisan tengah, fokusnya adalah mencegah dan menangkis serangan, sementara lapisan luar akan berfungsi sebagai sistem peringatan untuk mengidentifikasi risiko, katanya.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Kepresidenan Xavier Chang (張惇涵), diskusi komite tersebut pada Kamis terutama berfokus pada cara memastikan kelangsungan operasional infrastruktur kritis selama bencana dan keadaan darurat.
Enoch Wu (吳怡農), pendiri dan Kepala Forward Alliance, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa menjaga keamanan internet dan sistem perangkat lunak untuk infrastruktur kritis sama pentingnya dengan melindungi fasilitas fisik.
Wu, yang organisasinya bergerak di bidang pelatihan perlindungan sipil, menambahkan bahwa lebih banyak upaya harus dilakukan untuk melindungi sistem-sistem tersebut.
Sementara itu, Hsiao Hsu-chun (蕭旭君), profesor ilmu komputer di National Taiwan University, menyarankan agar pemerintah melakukan penilaian menyeluruh untuk memahami bagaimana fasilitas-fasilitas infrastruktur kritis saling terhubung, kata Chang.
Hsiao mencatat bahwa memahami hal ini akan membantu pemerintah mengembangkan strategi perlindungan yang lebih efektif, menurut Chang.
(Oleh Wen Kuei-hsiang, Wu Shu-wei, Teng Pei-ju, dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF