THS: Migrain adalah penyakit, segera berobat jika terjadi lebih dari satu kali dalam seminggu

04/08/2024 11:31(Diperbaharui 05/08/2024 11:13)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Gambar untuk ilustrasi semata. (Sumber Grafis : Pixabay)
Gambar untuk ilustrasi semata. (Sumber Grafis : Pixabay)

Taipei, 4 Agu. (CNA) Dokter mengingatkan bahwa migrain adalah penyakit yang disebabkan oleh hipersensitivitas pembuluh darah saraf trigeminal, seringkali disertai mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara, dan jika mengalaminya lebih dari satu kali seminggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Seorang penderita migrain, bermarga Liu (), berbagi pengalamannya dalam sebuah konferensi pers terkait kesehatan bahwa rasa sakit saat migrain hampir sama parahnya dengan sakit melahirkan. 

Dia menceritakan bahwa 3 tahun yang lalu ia mengalami sakit gigi dan nyeri di sekitar mata, serta sensitivitas terhadap cahaya dan mual.

Setelah berobat ke beberapa dokter,  Liu selalu mendapatkan jawaban yang tidak pasti seperti "Mungkin karena terlalu stres" atau "Mungkin disebabkan oleh neuralgia,” ujarnya.

Karena kondisinya yang tidak membaik, ia lalu mulai mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Pada titik terburuk, ia bahkan menelan lebih dari 10 pil dalam sehari, tetapi rasa sakitnya tetap tidak tertahankan sehingga ia sering harus izin tidak masuk kerja atau bekerja dari rumah, kata Liu.

Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan ahli saraf dan menjalani pemeriksaan yang cermat, barulah diketahui bahwa ia menderita migrain, ujar Liu.

Sekretaris Jenderal Taiwan Headache Society, Dr. Wu Jr-wei (吳致緯), dalam presentasinya menyatakan bahwa penderita migrain rata-rata kehilangan 3,6 hari setiap bulan karena serangan migrain sehingga tidak dapat bekerja atau sekolah. 

Wu juga mengatakan bahwa banyak penderita migrain tidak mencari perawatan yang tepat karena mereka mengira migrain bisa diatasi dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau dengan cukup beristirahat.

Wu menjelaskan bahwa berdasarkan "Survei Kehidupan Penderita Migrain di Taiwan," sebagian besar pasien awalnya berkonsultasi dengan klinik umum seperti klinik penyakit dalam, telinga hidung tenggorokan, dan sebagainya. 

Wu mengatakan, hanya 10 persen pasien yang memilih untuk pergi ke departemen neurologi di rumah sakit. Rata-rata, dibutuhkan waktu sekitar 3,3 tahun untuk mendiagnosis migrain.

Ketua Taiwan Headache Society, Dr. Yang Chun-pai (楊鈞百) mengatakan cukup ingat rumus "123" untuk mengatasi migrain, yaitu, jika migrain terjadi lebih dari "satu" kali seminggu, segera konsultasikan dengan ahli saraf.

Jika mengonsumsi obat penghilang rasa sakit lebih dari "dua" kali seminggu, lanjut Wu, migrain mungkin mulai memburuk. 

Dan ada "tiga" cara untuk mencegah migrain, yaitu dengan berolahraga, manajemen stres, dan mengonsumsi obat pencegahan, kata Wu.

Dr. Yang menjelaskan serangan migrain biasanya menyebabkan gejala seluruh tubuh, termasuk rasa sakit kepala sedang hingga berat pada satu sisi atau kedua sisi yang berlangsung selama 4 hingga 72 jam, disertai dengan mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara. 

Hal ini sangat mengganggu pekerjaan dan kualitas hidup, memengaruhi tidur, dan menyebabkan kecemasan atau kegelisahan, ujar Yang.

Ia juga menjelaskan bahwa migrain yang terjadi kurang dari 15 hari dalam sebulan disebut "migrain episodik," sedangkan jika terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan dan berlangsung selama 3 bulan, maka memenuhi definisi "migrain kronis". 

Wanita memiliki kemungkinan tiga kali lebih tinggi terkena migrain dibandingkan pria, kata Yang dan paling sering terjadi pada kelompok usia produktif antara 18 hingga 50 tahun. Stres, makanan tertentu, kualitas tidur yang buruk, atau penggunaan obat yang berlebihan dapat menjadi faktor pemicu migrain.

(Oleh : Shen Pei-yao dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesa/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.