Taipei, 16 Okt. (CNA) Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) akan mewajibkan semua kapal penangkap ikan dengan bobot di bawah 20 tonase kotor (GT) untuk memasang sistem identifikasi otomatis (AIS) pada tahun 2025 untuk mencegah intrusi speedboat Tiongkok.
Direktur Jenderal CGA, Chang Chung-lung (張忠龍) mengatakan bahwa agensinya telah berbicara dengan Biro Pelabuhan Maritim dan Badan Perikanan untuk meminta semua kapal penangkap ikan Taiwan dengan bobot kotor lebih rendah agar menerapkan AIS sebelum akhir tahun depan.
Semua kapal penangkapan ikan lepas pantai Taiwan dengan bobot 20 GT atau lebih sudah memasang sistem AIS, sistem pelacakan otomatis yang menggunakan pemancar di kapal dan digunakan oleh layanan lalu lintas kapal.
Menurut Chang, memasang sistem AIS di semua kapal penangkapan ikan lokal akan memudahkan personel CGA untuk melihat kapal non-Taiwan di dekat pelabuhan dan dermaga.
Chang menyebutkan inisiatif baru ini ketika ditanya oleh anggota parlemen Partai Demokrat Progresif, Wang Ting-yu (王定宇) tentang rencana CGA untuk mencegah intrusi speedboat Tiongkok ke pelabuhan Taiwan.
CGA bertanggung jawab untuk melakukan patroli di perairan Taiwan hingga 24 mil laut dari garis pantainya.
Setidaknya telah terjadi empat insiden melibatkan warga negara Tiongkok yang mengendarai speedboat ke pelabuhan di Taiwan dalam empat tahun terakhir tanpa terdeteksi. Kasus terbaru terjadi di Pulau Kinmen selama latihan Tentara Pembebasan Rakyat pada Senin di sekitar Taiwan.
Para ahli pertahanan telah berulang kali mendesak pemerintah Taiwan untuk waspada terhadap intrusi serupa karena upaya ini bisa menjadi bagian dari tes pemerintah Tiongkok terhadap manajemen pantai dan pelabuhan Taiwan.
Pada September, Pengadilan Distrik Shilin menjatuhkan hukuman delapan bulan penjara kepada seorang pria Tiongkok yang mengendarai speedboat di dekat mulut Sungai Tamsui pada bulan Juni karena melanggar hukum imigrasi Taiwan.
Insiden Tamsui menarik perhatian khusus karena Sungai Tamsui dianggap sebagai lokasi strategis yang krusial dan berfungsi sebagai gerbang menuju Taipei, ibu kota politik, ekonomi, dan sosial negara, di mana Kantor Kepresidenan dan institusi pemerintah penting lainnya berada.
CGA mendisiplinkan 10 orang yang membiarkan speedboat Tiongkok mencapai mulut Sungai Tamsui secara ilegal.
Pada saat itu, CGA mengakui kelalaian dalam kegagalannya untuk melihat speedboat tersebut, tetapi berpendapat bahwa ada lebih dari 30 kapal di dekat Tamsui pada saat itu, yang membuatnya sulit untuk melihat speedboat Tiongkok tersebut.
Selesai/ ML