Safari Ramadan KDEI Taipei terima pengaduan saat kunjungi pelabuhan Fuji, Shen Ao, dan Keelung

19/03/2025 21:14(Diperbaharui 19/03/2025 21:14)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo (memegang mik) memberikan kata sambutan di awal dialog bersama PMI dan disapora di Keelung dalam acara safari Ramadan. (Sumber Foto : KDEI Taipei)
Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo (memegang mik) memberikan kata sambutan di awal dialog bersama PMI dan disapora di Keelung dalam acara safari Ramadan. (Sumber Foto : KDEI Taipei)

Taipei, 19 Mar. (CNA) Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistiyo, mengadakan safari Ramadan dengan mengunjungi para anak buah kapal (ABK) migran di pelabuhan Fuji dan Shen'ao di Kota New Taipei serta berbuka puasa bersama pekerja migran Indonesia (PMI) di Keelung.

Arif mengatakan ia mendapat banyak pengaduan termasuk pengganti uang cuti, PHK sepihak, dan usulan membangun shelter.

Kunjungan ke pelabuhan Fuji, ABK laporkan uang pengganti cuti

Arif mengunjungi Pelabuhan Fuji yang berlokasi 600 meter dari ujung utara Taiwan pada Minggu (16/3), didampingi Kepala Bagian Administrasi, Wawan Kurniawan; Kepala Bidang Tenaga Kerja, Husen Mauludin; serta Analis Tenaga Kerja, Kadir dan Mira Caliandra, menurut rilis pers KDEI. 

Kunjungan tersebut diadakan dalam rangka kegiatan Safari Ramadan dan untuk berdialog dengan para ABK di Pelabuhan Fuji yang juga disebut Fujikang. 

Menurut rilis pers, ada sekitar 140 ABK di pelabuhan tersebut yang bekerja pada berbagai kapal tangkapan hasil laut. Arif memastikan bahwa fasilitas dasar seperti kamar mandi dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus), air hangat, akses listrik, dan tempat beribadah telah tersedia. 

Ada sekitar 140 ABK di Pelabuhan Fuji yang bekerja pada berbagai kapal tangkapan hasil laut, menurut KDEI Taipei. (Sumber Foto : KDEI Taipei)
Ada sekitar 140 ABK di Pelabuhan Fuji yang bekerja pada berbagai kapal tangkapan hasil laut, menurut KDEI Taipei. (Sumber Foto : KDEI Taipei)

Pada Pelabuhan Fuji terdapat Musala Thoriqul Hidayah yang disiapkan otoritas Taiwan. Para ABK juga berharap ada fasilitas air panas mengingat saat ini belum ada yang mereka bisa diakses.

Dalam dialog bersama, ditemukan adanya beberapa ABK yang bekerja di satu kapal yang sama tetapi belum mendapatkan gaji selama 2,5 bulan. Pihak KDEI akan meminta agensi untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, tulis pernyataan tersebut. 

Sementara itu beberapa ABK juga melaporkan mengenai penggantian uang cuti. Para ABK mengemukakan jika mereka tidak mengambil cuti, uang pengganti cuti pun tidak diberikan, sementara mereka takut melapor agensi atau majikan.

Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa Kadir menyampaikan, berdasarkan Perjanjian Kerja (PK), PMI memiliki hak untuk cuti 7 hari setelah bekerja 1 tahun, dan mereka yang tidak mengambilnya berhak mendapatkan uang (pengganti) cuti.

Buka puasa KDEI bersama PMI di Keelung, usulan pembangunan shelter

Juga dalam kegiatan safari Ramadan, Arif hari Sabtu menghadiri acara buka puasa bersama PMI di Keelung, yang diselenggarakan Masjid Al Hidayah. Acara ini dihadiri ratusan PMI serta diaspora di kota itu dan sekitarnya, menurut rilis pers KDEI.

Rangkaian kegiatan diawali dengan buka puasa bersama, diikuti salat Magrib, makan malam, salat Isya, Tarawih, dan witir berjemaah. Usai salat, Arif berinteraksi langsung dengan para PMI dan diaspora, mendengar aspirasi mereka, serta menyampaikan informasi terkait layanan KDEI Taipei selama Ramadan. 

Dalam sesi diskusi, perwakilan komunitas ABK mengusulkan pendirian shelter bagi PMI di Keelung, mengingat mayoritas ABK bekerja di wilayah ini. Mereka juga mengusulkan agar organisasi ABK dapat lebih aktif terlibat dalam forum yang diadakan KDEI Taipei.

Arif Sulistiyo bersama para PMI dan dispora dalam acara safari Ramadan di Keelung. (Sumber Foto : KDEI Taipei)
Arif Sulistiyo bersama para PMI dan dispora dalam acara safari Ramadan di Keelung. (Sumber Foto : KDEI Taipei)

Menanggapi hal ini, Arif menjelaskan bahwa rencana pembangunan shelter telah dibahas dua minggu sebelumnya dan masih dalam proses. Ia menambahkan bahwa survei terkait akan dilakukan otoritas Taiwan, menurut pernyataan tersebut.

Selain itu, dalam diskusi tersebut, PMI menyampaikan kekhawatiran terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemulangan sepihak. Kadir, turut menjelaskan bahwa PMI berhak menolak pemulangan sepihak serta dapat mengajukan mediasi untuk mencari solusi, termasuk proses pergantian majikan di Taiwan. 

Sementara bagi PMI yang telah dipulangkan ke Indonesia, Kadir juga menyarankan agar segera melapor ke saluran pengaduan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI) melalui saluran bebas pulsa 24 jam di 08001000 (Call Center KP2MI/BP2MI) serta menghubungi KDEI Taipei guna memfasilitasi klaim jaminan sosial bagi mereka yang mengalami pemulangan bermasalah. 

Selain isu shelter, PMI juga mengajukan permohonan agar KDEI Taipei membantu komunikasi dengan otoritas terkait dalam penyediaan musala di salah satu pelabuhan di Keelung, yang saat ini belum memiliki fasilitas ibadah. Mereka juga menanyakan mengenai dana pensiun bagi pekerja migran, tulis rilis pers.

Kunjungan ke pelabuhan Shen Ao, ABK tanyakan kasus PHK sepihak kapal musiman

Juga pada Sabtu, Arif mengunjungi Pelabuhan Shen'ao di Ruifang, Kota New Taipei untuk melihat musala di pelabuhan tersebut yang akan diresmikan pada 31 Maret 2025 sekaligus menyerahkan sajadah dan Al-Quran, tulis rilis pers KDEI.

Arif mengunjungi pelabuhan tersebut bersama Kepala Bagian Administrasi, Wawan Kurniawan; Kepala Bidang Tenaga Kerja, Husen Mauludin; serta Analis Bidang Tenaga Kerja, Kadir dan Mira Caliandra.

Dalam pernyataan tersebut, Arif mengajak para ABK untuk berdiskusi menanyakan kendala yang dihadapi serta memastikan fasilitas dasar bagi ABK yang tersedia di pelabuhan.

Para ABK menyampaikan bahwa permasalahan kapal musiman juga dialami mereka yang ada di pelabuhan tersebut. Ketika kapal tidak berlayar, beberapa di antara mereka masih ada yang tetap dipekerjakan untuk menjaga kapal dan membuat jaring, tetapi tidak digaji penuh, ujar mereka.

Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo (keenam dari kanan) berfoto bersama para ABK di pelabuhan Shen
Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo (keenam dari kanan) berfoto bersama para ABK di pelabuhan Shen'ao, New Taipei. (Sumber Foto : KDEI Taipei)

Ada juga ABK yang dipulangkan ke Indonesia dengan status cuti, tulis rilis pers KDEI Taipei, namun ada juga yang di-PHK sepihak dan dikembalikan ke agensi serta harus mencari pekerjaan sendiri, yang membuat mereka tidak berpenghasilan sementara keluarga di Indonesia tetap harus dinafkahi.

Selain itu, para ABK menanyakan klaim Astek untuk orang tua yang meninggal, dan pemotongan pajak pada mereka, menurut aduan yang tertulis pada pernyataan tersebut.

Para ABK juga menyampaikan bahwa fasilitas mandi, MCK, listrik untuk pengisisan daya telepon genggam, dan musala sudah ada, namun musala itu hanya dibuka sampai pukul 5 sore sehingga tidak dapat digunakan untuk salat Maghrib dan Isya berjemaah.

“Sudah lengkapnya fasilitas di pelabuhan ini harus disyukuri dan dijaga. Kita akan bantu komunikasikan agar musala bisa dibuka sampai pukul 21.00. Keluhan teman-teman juga akan kita tindak lanjuti,” ujar Arif melalui pernyataan tersebut. 

Saat dihubungi CNA melalui pesan singkatnya, Arif berpesan kepada para ABK di seluruh Taiwan untuk memerhatikan aspek keselamatan kerja, mematuhi aturan yang berlaku, menjauhi narkoba, menjaga kerukunan, menjaga fasilitas yang telah tersedia, dan tetap berkomunikasi dengan keluarga.

“Saya juga mengimbau bagi PMI yang mengalami masalah dengan agensi atau majikan tidak menjadi PMI kaburan karena akan rentan mengalami berbagai masalah lainnya,” tambah Arif.

(Oleh Miralux)
Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.