Acara piknik PMA perkenalkan keragaman budaya dan kuliner Asia Tenggara

06/10/2024 15:06(Diperbaharui 06/10/2024 16:01)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Para PMI sedang berpiknik di Taman Daan Taipei. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)
Para PMI sedang berpiknik di Taman Daan Taipei. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)

Taipei, 6 Okt. (CNA) Pemerintah Kota (Pemkot) Taipei menggelar acara piknik bersama khusus Pekerja Migran Asing (PMA) di Taman Daan Taipei, Minggu (6/10), memperkenalkan keragaman budaya dan kuliner dari negara asal PMA.

Komisaris Departemen Ketenagakerjaan Taipei, Kao Bao-hua (高寶華), menyatakan bahwa acara bertajuk “Hari Piknik Migran Taipei” ini diadakan untuk pertama kalinya.

Selain mengundang teman-teman pekerja migran untuk berpartisipasi, kata Kao, mereka juga mendorong majikan dan keluarganya ikut serta.

Direktur Departemen Pekerja Migran dan Disabilitas (FDLO) Pemkot Taipei Chen Kun-hung (陳昆鴻) menyampaikan, ini adalah kesempatan untuk mengayomi makna dan nilai budaya yang beragam di atas tikar piknik, meningkatkan rasa identitas dan kepemilikan teman-teman migran atas Kota Taipei.

Mereka dapat “Bekerja dengan baik, hidup dengan baik, dan merasa bahwa Taipei adalah tempat yang baik!” ujar Chen.

Mewakili Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Purwati Uta Djura menyatakan bahwa acara ini adalah kesempatan baik bagi pekerja migran untuk memperkenalkan diri dan menambah wawasan. Dalam kesempatan ini, ia pun mengingatkan PMA untuk meminta bantuan yang sudah ditentukan saat menghadapi masalah di Taiwan.

“Jaga nama baik Indonesia di Taiwan dan semoga semuanya selalu sehat,” kata Uta.

Seorang PMI tengah mengabdikan momen langka piknik bersama di Taman Daan Taipei. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)
Seorang PMI tengah mengabdikan momen langka piknik bersama di Taman Daan Taipei. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)

Kegiatan positif

Untuk mengikuti kegiatan ini sebelumnya PMA yang berminat diminta mengisi formulir pendaftaran tanpa biaya. Setiap peserta menerima satu paket makanan, tikar piknik, dan kupon belanja di gerai makanan yang hadir dalam acara piknik tersebut.

Ayu, seorang PMI di Taipei asal Semarang, menyebut acara ini sangat positif dan bermanfaat bagi para pekerja migran, termasuk yang berasal dari Indonesia. Melalui acara ini, mereka dapat menikmati waktu libur dengan santai sekaligus memperluas jaringan, tidak hanya dengan pekerja migran Indonesia tetapi juga dengan pekerja dari negara lain dan warga lokal Taiwan.

“Kita tinggal datang ke sini dan menikmatinya,” ucap Ayu.

Menurut Ayu, meski acara piknik ini adalah acara pertama yang digelar oleh Pemerintah Kota Taipei, namun di luar itu, banyak juga acara lain yang digelar untuk PMA. Seperti pameran Hari Raya Idul Fitri.

“Jadi kami sangat menyambut baik acara seperti ini,” kata PMI sektor informal yang hampir enam tahun bekerja di Taiwan ini.

Sementara itu Anggun, PMI dari Hsinchu juga menilai mencari kegiatan bagi pekerja di Taiwan tidak sulit, termasuk bagi orang Indonesia. Soalnya, banyak sekali kegiatan yang digelar di Taiwan berkaitan dengan orang Indonesia.

“Tinggal kitanya memilih acara yang mana dan tentunya jangan sampai terjerumus ke kegiatan yang negatif,” kata Anggun yang berasal dari Yogyakarta dan sudah bekerja di Taiwan selama dua tahun.

Tak hanya berangkat sendiri, ada juga pekerja migran yang ajak majikannya, seperti Wiwin yang datang bersama pasien yang ia jaga. Wiwin adalah pekerja asal Cirebon yang sudah setahun bekerja di Taiwan.

Menurut Wiwin hubungan dirinya dengan majikan sangat dekat meski ia baru bekerja di rumah majikannya. Tak heran kalau kemudian majikannya bersemangat saat diajak ke acara piknik ini.

“Dia suka budaya Indonesia, dia suka makanannya seperti rendang dan suka kalau saya nyanyi lagu-lagu Indonesia,” kata Wiwin.

Esensi acara piknik PMA di Taman Daan terlihat ketika seorang anak Taiwan diperkenalkan dengan budaya wayang Indonesia, mencerminkan upaya memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga lokal dalam suasana santai. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)
Esensi acara piknik PMA di Taman Daan terlihat ketika seorang anak Taiwan diperkenalkan dengan budaya wayang Indonesia, mencerminkan upaya memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga lokal dalam suasana santai. (Sumber Foto: CNA, 6 Oktober 2024)

Pertukaran Budaya dan Edukasi Pekerja

Selain diisi oleh makan bersama dan hiburan, Pemerintah Kota Taipei juga mengajak serta sejumlah lembaga budaya Taiwan dan instansi yan berkaitan dengan ketenagakerjaan. Misalnya ada Puppetry Center Art of Taipei yang menampilkan wayang dari sejumlah negara termasuk Indonesia.

Seorang staf Puppetry Center Art of Taipei menyebut untuk acara ini mereka membawa khusus wayang dari Indonesia seperti karakter Cepot, wayang golek terkenal asal Jawa Barat atau wayang kulit dari Jawa Timur.

Mereka juga memiliki satu ruangan yang bisa digunakan para pengunjung jika hendak mencoba memainkan wayang.

Selain itu ada sejumlah instansi di Taiwan yang berkaitan dengan pekerja, seperti misalnya Direct Hiring Service Center yang memberikan edukasi bagi PMA untuk ikut rekrutmen pekerjaan tanpa jalur agen.

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.