Kuota pekerja migran bidang agrikultur ditambah 8.000 orang

13/09/2024 19:37(Diperbaharui 13/09/2024 19:37)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Pekerja migran yang didatangkan dari Kabupaten Pingtung membantu memanen leci di Kaohsiung pada bulan Mei tahun ini. (Sumber Foto : Biro Pertanian Kota Kaohsiung)
Pekerja migran yang didatangkan dari Kabupaten Pingtung membantu memanen leci di Kaohsiung pada bulan Mei tahun ini. (Sumber Foto : Biro Pertanian Kota Kaohsiung)

Taipei, 13 Sep. (CNA) Kuota pekerja migran agrikultur akan dinaikkan 8.000 orang menjadi 20.000, sebagai hasil pertemuan konsultasi kebijakan tenaga kerja lintas negara yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) pada Jumat (13/9).

Kepala Pusat Urusan Tenaga Kerja Lintas Batas dari Direktorat Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja (WDA), Su Yu-kuo (蘇裕國), setelah pertemuan tersebut menyampaikan bahwa para anggota konsultasi secara prinsip setuju dengan penambahan kuota 8.000 pekerja migran agrikultur.

Dengan demikian, kata Su, kuota pekerja migran agrikultur akan meningkat dari 12.000 orang menjadi 20.000, menambahkan bahwa tambahan kuota tersebut terdiri dari 4.000 untuk sektor pertanian, 2.000 untuk peternakan, dan 2.000 untuk pekerja agrikultur utusan.

Selain itu, Su juga menyebutkan bahwa kali ini juga disetujui untuk menambah sektor industri rumput, yang dapat mengajukan permohonan pekerja migran agrikultur, dengan syarat ukuran industri harus lebih dari 2 hektar.

Selain itu, ada tiga sektor industri yang akan mengalami perubahan syarat kualifikasi majikan dan pelonggaran syarat pengajuan, yaitu budidaya sayuran kecambah, jamur konsumsi, dan pembibitan padi, tambah Su.

Su menyatakan bahwa kali ini juga telah disetujui untuk melonggarkan rasio pekerja migran dan lokal di agrobisnis dengan jumlah pekerja kurang dari sepuluh orang untuk menjadi 1:1. Saat ini rasio tersebut berada pada angka 1:1 di pertanian dengan kurang dari sepuluh orang.

Su menyatakan bahwa para anggota secara prinsip menyetujui proposal peningkatan 8.000 kuota dari Kementerian Pertanian (MOA) tersebut, tetapi juga meminta MOA untuk memberikan bimbingan dalam menangani sengketa pekerja dan memeriksa kasus pekerja migran hilang kontak, serta memperkuat kepatuhan hukum majikan.

Pekerja migran agrikultur di Taiwan mulai dibuka pada 2019 dengan kuota 800 orang, dan hingga pertengahan Juni 2023 telah dibuka sebanyak 12.000 orang. Saat ini, lebih dari 70 persen dari total kuota, yaitu 8.505 orang, telah terisi, dan diperkirakan akan habis pada akhir tahun ini.

(Oleh Elly Wu dan Jason Cahyadi)

Selesai/ ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.