Taipei, 8 Des. (CNA) Sebanyak 52 pemuda keturunan Tionghoa dari Asia Tenggara baru-baru ini memulai perjalanan lima hari empat malam untuk mencari jejak leluhur mereka di Kabupaten Kinmen.
Selain akan bertemu kerabat, para pemuda yang berasal dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Filipina, juga akan mengunjungi pemerintah dan dewan kabupaten serta menjelajahi berbagai kelurahan dan desa untuk memahami situs budaya dan sejarah, adat tradisional, hingga budaya perang dan ekologi.
Pemerintah Kabupaten Kinmen mengungkapkan mereka telah mengadakan kegiatan bagi pemuda diaspora Tionghoa dari Asia Tenggara sejak 2003, kecuali pada 2020 hingga 2022, dengan digantikan kegiatan daring karena pandemi COVID-19.
Wakil Bupati Kinmen, Li Wen-liang (李文良), menyampaikan sambutan kepada para peserta saat kegiatan dimuli hari Rabu (4/12).
Ia mengatakan bahwa Kinmen bisa bertahan pada masa sulit dahulu berkat dukungan generasi kakek-nenek para pemuda keturunan Tionghoa tersebut.
Kini, kata Li, Kinmen telah mandiri dan menjadi salah satu kabupaten dengan kesejahteraan sosial terbaik di Taiwan.
Li menambahkan bahwa banyak pemuda diaspora Tionghoa yang pernah ikut program ini kembali mengunjungi Kinmen, seperti sebulan yang lalu, di mana seorang pemuda asal Singapura menghubungi pemerintah kabupaten dan berkumpul dengan keluarganya di pulau terluar Taiwan tersebut.
Li mengungkapkan harapannya agar para pemuda diaspora Tionghoa, selain mengikuti program mencari jejak leluhur mereka, juga akan mempertimbangkan untuk kembali ke Kinmen untuk berlibur, belajar, atau merencanakan hal lainnya, dengan dapat berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten.
(Oleh Wu Wen-jung dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC