Taipei, 2 Des. (CNA) Pengadilan Distrik Shilin hari Selasa (2/12) menjatuhkan hukuman penjara yang ditangguhkan selama dua tahun kepada seorang pekerja daur ulang sektor publik di Taipei atas korupsi, setelah ia membawa pulang penanak nasi bekas senilai NT$32,56 (Rp17 ribu) dan memberikannya kepada orang lain.
Pekerja bermarga Huang (黃) tersebut, yang merupakan anggota tim sanitasi Departemen Perlindungan Lingkungan Taipei di Distrik Beitou, menerima hukuman penjara tiga bulan yang ditangguhkan selama dua tahun, serta pencabutan hak sipil selama satu tahun, kata pengadilan.
Putusan ini dapat diajukan banding.
Kasus ini berawal dari insiden pada Juli 2024, ketika Huang membawa pulang penanak nasi bermerek Tatung yang diambilnya saat mengumpulkan barang-barang yang diberikan masyarakat untuk didaur ulang di rute sanitasi yang ia jalani.
Menurut kejaksaan Shilin, setelah memastikan penanak nasi tersebut masih bisa digunakan, Huang membawanya ke Distrik Xinzhuang di New Taipei keesokan harinya dan memberikannya kepada seorang wanita lanjut usia.
Kemudian, setelah tim sanitasi Beitou mengetahui tindakannya melalui pengaduan masyarakat, Huang menyerahkan diri ke Direktorat Jenderal Anti-Korupsi Kementerian Kehakiman.
Kantor Kejaksaan Distrik Shilin mengajukan tuntutan korupsi terhadapnya pada Juni, dengan mengatakan kasus ini melibatkan seorang pegawai negeri yang menggelapkan properti pribadi dalam pelaksanaan tugasnya.
Kejaksaan mengatakan Huang telah mengakui perbuatannya dan secara sukarela menyerahkan "keuntungan ilegalnya" -- penanak nasi bekas tersebut -- dan meminta pengadilan mempertimbangkan hal ini saat menentukan hukumannya.
Setelah tuntutan dari kejaksaan Shilin diungkap ke publik, kasus ini menarik perhatian luas media.
Atasan Huang, Chao Hsin-tsen (卓昕岑), yang memimpin kantor tersebut, mengatakan Huang mengakui telah mengambil penanak nasi dan memberikannya kepada wanita lanjut usia itu, menekankan bahwa ia tidak memiliki niat buruk dan hanya ingin membantu.
Departemen Perlindungan Lingkungan Taipei kemudian menjelaskan Huang adalah karyawan berpengalaman yang menghargai hubungan pribadi dan ingin membantu orang yang rentan.
Selama investigasi internal, ditemukan bahwa ia merasa sangat malu saat meminta wanita lansia itu mengembalikan penanak nasi tersebut sehingga ia membelikannya yang baru dengan uang pribadinya, kata departemen itu.
Departemen tersebut juga mengatakan Huang akan tetap bekerja, namun akan diberikan catatan pelanggaran atas tindakannya.
Selesai/JC