Petugas imigrasi kuak imigran baru yang jadi agensi bagi dua pekerja migran hilang kontak

27/09/2024 19:29(Diperbaharui 27/09/2024 23:04)
Petugas imigrasi hari Jumat menguak imigran baru yang menjadi agensi bagi dua pekerja migran hilang kontak. (Sumber Foto : Brigade Kabupaten Hsinchu Direktorat Jenderal Imigrasi, 27 September 2024)
Petugas imigrasi hari Jumat menguak imigran baru yang menjadi agensi bagi dua pekerja migran hilang kontak. (Sumber Foto : Brigade Kabupaten Hsinchu Direktorat Jenderal Imigrasi, 27 September 2024)

Taipei, 27 Sep. (CNA) Petugas imigrasi hari Jumat (27/9) menguak seorang imigran baru yang menjadi agensi secara ilegal bagi dua pekerja migran hilang kontak asal Vietnam, yang ia salurkan untuk bekerja di salah satu perusahaan layanan jasa pembersih di Kabupaten Hsinchu.

Brigade Kabupaten Hsinchu dari Direktorat Jenderal Imigrasi hari Jumat menyatakan bahwa mereka menerima laporan tentang adanya sejumlah pekerja migran hilang kontak yang berkumpul di sebuah perusahaan pembersih lingkungan di Kota Zhubei, yang sedang menunggu pekerjaan.

Setelah petugas imigrasi tiba di tempat, kata brigade tersebut, mereka menemukan dua pekerja migran hilang kontak sedang memindahkan peralatan pembersih dan bersiap bekerja di luar.

Pihak imigrasi menjelaskan bahwa perusahaan pembersih ini mempekerjakan seorang imigran baru asal Vietnam, yang merekrut pekerja migran melalui unggahan iklan di sosial media Facebook.

Menurut pihak imigrasi, perusahaan itu mengklaim mereka menandatangani kontrak dengan orang yang menjadi agensi tersebut, yang menyediakan pekerja dari warga pasangan imigran yang resmi atau pelajar asing.

Karena sudah melibatkan jasa penyaluran dan perekrutan ilegal, ia beserta dua pekerja migran ilegal terkait telah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Hsinchu untuk diproses sesuai Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan, menurut pihak imigrasi.

Brigade Kabupaten Hsinchu menekankan bahwa menurut Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan, menyalurkan pekerja migran secara ilegal dapat dikenakan denda NT$100.000 (Rp47.908.942) hingga NT$500.000.

Jika dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, pelanggar dapat dihukum penjara hingga 3 tahun dan denda hingga NT$1,2 juta, tambah mereka.

Brigade Kabupaten Hsinchu juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempekerjakan atau menyalurkan pekerja migran ilegal.

(Oleh Liu Chien-pang dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.