Taipei, 27 Sep. (CNA) Depresi tropis TD22, yang saat ini berada di perairan selatan Kepulauan Ryukyu, akan berkembang menjadi badai tropis pada Sabtu pagi (28/9) dan akan menjadi ancaman signifikan bagi Taiwan pekan depan, menurut prakiraan Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) pada Jumat (27/9).
Depresi ini, yang diperkirakan berputar searah jarum jam saat bergerak ke selatan, kemungkinan akan menguat menjadi badai tropis bernama Krathon dan kemudian berbelok ke utara menuju perairan di lepas pantai timur Taiwan, kata pemrakira cuaca CWA Hsu Chung-yi (徐仲毅).
Mengingat kondisi lingkungan yang menguntungkan perkembangannya, intensitas TD22 akan mencapai setidaknya level taifun, prediksi Hsu dalam sebuah konferensi pers.
Pada pukul 2 siang hari Jumat, depresi tropis tersebut berada sekitar 610 kilometer timur-tenggara dari titik paling selatan Taiwan, Tanjung Eluanbi, bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kelajuan 14 km/jam.
TD22 membawa angin berkelanjutan maksimum sebesar 54 km/jam dan hembusan angin hingga 82,8 km/jam, menurut data CWA.
Angin dan hujan yang terkait dengan pinggiran luar depresi ini diperkirakan akan semakin intensif sepanjang akhir pekan, dan berpotensi berada paling dekat dengan Taiwan antara Selasa dan Rabu depan, kata Hsu.
Pada saat itu, TD22 kemungkinan akan membawa hujan deras ke bagian utara, tengah, dan timur pulau tersebut, sementara peringatan laut atau peringatan darat juga mungkin dikeluarkan, katanya.
Sebagai tindakan pencegahan, Direktorat Jenderal Konservasi Alam dan Kehutanan mengumumkan bahwa taman hutan di utara dan timur Taiwan mungkin akan ditutup pada Minggu.
Sementara itu, TD21 telah berkembang menjadi Badai Tropis Jebi pada Jumat sore, tetapi karena diperkirakan akan bergerak ke utara menuju Jepang, kemungkinan tidak akan memengaruhi Taiwan, kata CWA.
Pada pukul 2 siang hari Jumat, Jebi membawa angin berkelanjutan maksimum sebesar 64,8 km/jam dan hembusan angin hingga 90 km/jam, kata pemrakira tersebut.
Selesai/IF