Taipei, 25 Sep. (CNA) Mantan Lurah Yuanli, Liu Chiu-tong (劉秋東), telah dituntut karena diduga menerima suap sebesar NT$8 juta (Rp3,799 miliar) terkait perluasan rumah abu saat menjabat pada 2018-2022, menurut Kantor Kejaksaan Miaoli, Selasa (24/9).
Liu telah dituntut atas kasus penyuapan yang melanggar Undang-Undang Anti-Korupsi dan KUHP, kata kantor tersebut.
Berdasarkan sebuah informasi, kejaksaan menggeledah tempat-tempat terkait pada Juli dan November tahun lalu, menyita dokumen dan memeriksa tersangka dan saksi, kata kantor tersebut, menambahkan bahwa NT$8 juta dari keuntungan ilegal juga disita selama penyidikan.
Liu diduga secara ilegal membantu seorang kontraktor bermarga Kuo (郭) untuk memenangkan tender pembangunan rumah abu pada 2021-2022 sebagai imbalan atas suap saat menjabat sebagai lurah, kata kantor tersebut.
Untuk mengeliminasi penawar potensial lain yang tertarik pada proyek tersebut, Kuo dan tersangka lain yang diidentifikasi sebagai Lee (李) juga secara ilegal menimbun sheet moulding compound (SMC), sebuah material komposit khusus yang digunakan dalam pembangunan rumah abu, yang hanya diproduksi dan dijual dua perusahaan di Taiwan.
SMC adalah material poliester yang diperkuat dengan serat kaca yang siap cetak, yang terutama digunakan dalam pencetakan kompresi.
Kuo dan Lee juga menyusun dokumen yang menunjukkan bahwa SMC yang akan digunakan dalam proyek harus diproduksi di Taiwan bersama dengan desainer dan pengawas proyek yang diidentifikasi sebagai Tsai (蔡), dengan ketiga pria tersebut diyakini telah bersekongkol untuk menyingkirkan penawar lain dari proyek tersebut, kata kantor tersebut.
Kuo kemudian diduga memberikan Liu NT$8 juta, yang disepakati keduanya setelah memenangkan tender tersebut.
Lee, Kuo, dan Tsai juga telah dituntut atas dugaan membocorkan informasi penawaran dan mencari keuntungan.
Selesai/JA