Taipei, 23 Nov. (CNA) Rumah Sakit National Taiwan University (NTUH), Kamis (21/11) mengungkapkan pejabat rumah sakit tersebut telah memimpin sekelompok delegasi Taiwan mengunjungi beberapa rumah sakit di Indonesia, untuk membantu industri medis Taiwan mengembangkan pasar di Indonesia.
Delegasi tersebut dipimpin Chu Chia-yu (朱家瑜), Direktur Utama Pusat Layanan Medis Internasional NTUH, dengan beranggotakan tim medis dan perwakilan industri medis Taiwan, menurut rilis pers rumah sakit.
Mereka mendatangi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Siloam Hospitals Cinere, Bethsaida Hospital, RSUP Dr. Sardjito, dan RSA Universitas Gadjah Mada (UGM) dari 30 Oktober hingga 6 November.
Baca juga: NTUH Taiwan dan RSCM Indonesia perluas bidang pertukaran
Dalam pidato pada pertemuan kedua pihak, Direktur Utama RSCM, Supriyanto, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan NTUH selama bertahun-tahun.
Supriyanto juga mengungkapkan ia berharap hubungan kedua rumah sakit dapat berkembang dengan adanya lebih banyak bentuk pertukaran, menurut rilis pers.
Dalam kesempatan kali ini, NTUH menyampaikan, mereka menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Siloam Hospitals Group, dibantu Direktur Siloam Hospitals Cinere, Hoyi Siantoresmi.
Kerja sama ini membuka peluang baru bagi industri medis Taiwan untuk memasuki sistem rumah sakit swasta di Indonesia, serta memperdalam dan memperluas ruang lingkup pertukaran, ungkap NTUH.
Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Medik Bethsaida Hospital, Raymond Setyadharma, yang pernah dilatih di NTUH pada 2017, mengungkapkan ia menjadikan rumah sakit berbasis di Taipei itu sebagai acuan.
Raymond mengatakan, ini dilakukannya saat Bethsaida Hospital merencanakan departemen rehabilitasi medik mereka, dengan membeli sistem pelatihan berjalan robot eksoskeleton yang serupa dengan yang dipakai di NTUH.
Saat NTUH berkunjung ke RSA UGM, direktur utama rumah sakit tersebut, Darwito, menyampaikan harapannya agar kolaborasi kedua belah pihak dapat mendorong peningkatan mutu layanan kesehatan di Indonesia,
“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan NTUH, terutama dalam meningkatkan kapasitas penelitian dan teknologi medis di bidang pediatri, dermatologi, dan rehabilitasi medis,” ujarnya, dikutip dari rilis pers RSA UGM.
RSA UGM menyampaikan, dalam pertemuan dengan NTUH, mereka juga menandatangani MoU yang akan memperkuat kolaborasi penelitian, pertukaran ilmu pengetahuan, dan pelatihan tenaga medis di berbagai spesialisasi di antara kedua rumah sakit tersebut.
NTUH mengungkapkan, mereka juga mengunjungi gedung medis wanita dan anak yang baru dibuka di RSUP Dr. Sardjito tahun ini dan memberikan saran terkait.
Direktur Departemen Pengobatan dan Rehabilitasi Fisik NTUH, Liang Huey-wen (梁蕙雯), memberikan buku teks ultrasonografi jaringan lunak yang diterbitkan rumah sakit tersebut, menurut rilis pers.
Menanggapi itu, dokter setempat mengatakan bahwa buku tersebut sangat populer di sana dan telah menjadi referensi penting di rumah sakit, menurut NTUH.
Selama kunjungan, NTUH menyampaikan, mereka disambut dengan hangat oleh banyak dokter yang pernah dilatih di rumah sakit yang berbasis di Taipei tersebut.
Dalam seminar antardepartemen medis dengan rumah sakit yang mereka kunjungi, NTUH menyampaikan, dokter-dokter mereka berbagi pengalaman mengenai kasus pengobatan klinis yang kompleks, yang memancing banyak dokter untuk berdiskusi.
Secara kesukuruhan, 15 seminar digelar dengan 700 petugas medis berpartisipasi, menurut rilis pers.
NTUH mengungkapkan mereka juga memperkenalkan produk medis berkualitas Taiwan kepada dunia medis Indonesia, seraya melaksanakan tugas kerja sama kesehatan dan pengembangan baru industri ke arah selatan.
Ke depannya, NTUH menyampaikan, mereka akan terus mendorong kerja sama kesehatan yang beragam, bekerja sama dengan mitra medis Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta membangun kerja sama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Serangkaian kegiatan ini juga sejalan dengan pengimplementasian Program Kerja Sama Medis dan Pengembangan Industri Kebijakan Baru ke Arah Selatan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, yang didedikasikan untuk memfasilitasi pertukaran dengan rumah sakit di Indonesia, menurut NTUH.
Selesai/ML