Taipei, 25 Sep. (CNA) Taiwan akan semakin sering hadapi cuaca ekstrem, seiring dengan ekspansi sistem tekanan tinggi subtropis Pasifik (PSH) ke arah barat dalam 70 tahun terakhir yang kini meliputi wilayah Taiwan.
Tekanan tinggi subtropis Pasifik (PSH) adalah sistem tekanan atmosfer tinggi yang terbentuk di wilayah subtropis Pasifik, yang memengaruhi pola cuaca di sekitarnya, dan dapat menentukan musim panas yang lebih panas dan kering serta kondisi cuaca ekstrem, seperti gelombang panas dan badai.
CWA mengatakan dalam sebuah postingan Facebook bahwa analisisnya terhadap intensitas PSH selama 70 tahun terakhir menunjukkan pergeseran yang signifikan.
Dari tahun 1951 hingga 1980, jangkauan rata-rata terjauh PSH ke arah barat mencapai meridian 135 derajat timur. Namun, dari tahun 1981 dan 2010, jangkauan ini meningkat pesat hingga sekitar meridian 120 derajat timur, yang mencakup Taiwan, menurut CWA.
CWA menyebutkan bahwa dalam dekade terakhir yang diteliti (2011-2020), jangkauan rata-rata PSH semakin meluas hingga mencakup Tiongkok selatan.
PSH tersebut mengalami ekspansi dikarenakan terjadinya pemanasan global, yang memengaruhi cuaca saat musim panas, di mana penurunan udara yang terkait dengan sistem cuaca tekanan tinggi menciptakan kondisi stabil, menghasilkan udara yang hangat dan kering, CWA mengatakan.
CWA menyatakan bahwa meluasnya area yang dicakup oleh PSH menunjukkan bahwa suhu rata-rata saat musim panas di Taiwan akan terus meningkat, yang juga berarti Taiwan akan menghadapi lebih banyak risiko akibat suhu ekstrem dan peningkatan kekeringan di masa depan.
Taiwan bisa mengalami krisis iklim yang lebih serius seiring suhu yang tinggi meningkatkan kemungkinan kekeringan, yang juga membuat suhu menjadi lebih ekstrem, ujar CWA.
Selesai/JC
